JAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus jemaah haji Indonesia hilang saat menjalani ibadah, bukan persoalan baru. Tiap tahun, ada saja jemaah yang dilaporkan hilang dari rombongan.
Di tahun ibadah haji 2023, dilaporkan ada tiga jemaah haji Indonesia yang hilang saat menjalani puncak ibadah di kawasan Arafah, Muzdalifah, Mina (Armuzna).
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI sekaligus Tim Pengawas (Timwas) Haji, Ace Hasan Syadzily menilai, setiap tahunnya, kasus jemaah tersesat dan hilang menjadi masalah yang selalu muncul.
Kasus jemaah haji tersesat biasa terjadi saat menjalani ibadah di Masjidil Haram, Makkah, Masjid Nabawi, Madinah atau saat puncak ibadah haji. Baik di Arafah, Muzdalifah, maupun di Mina (Armuzna).
Di kasus tertentu, jemaah haji tersesat dan hilang karena faktor riwayat demensia dan identitas diri tidak dipakai.
Baca Juga: 3 Jemaah Haji Indonesia Hilang, Tim Perlindungan Jemaah Sisir Arafah Hingga Mina
Menurut Ace, dari informasi yang diterimanya, satu dari tiga jemaah haji yang hilang saat puncak ibadah, tidak menggunakan gelang haji.
"Gelang haji ini penting. Dari sana, petugas bisa mengidentifikasi jemaah berasal dari mana. Untuk kasus yang terjadi saat ini, ada jemaah (yang) gelang hajinya dilepas," ujar Ace di program Kompas Petang KOMPAS TV, Selasa (11/7/2023).
Ace menambahkan, kasus jemaah hilang ini menjadi catatan penting bagi evaluasi ibadah haji di tahun depan.
Menurutnya, petugas perlu juga mengawasi jemaah yang tidak menggunakan gelang haji agar proses pencarian bisa dilakukan lebih mudah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.