JAKARTA, KOMPAS.TV - Dalam sidang isbat yang digelar Kamis (20/4/2023), pemerintah melalui Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas telah menetapkan 1 Syawal 1444 H atau Lebaran 2023 jatuh di hari Sabtu (22/4/2023).
Berbeda dengan PP Muhammadiyah yang telah menetapkan Hari Raya Idulfitri 1444 H pada besok atau Jumat (21/4/2023), berdasarkan hisab hakiki wujudul hilal.
Pada hari raya Idulfitri, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan salat id. Terdapat beberapa sunah Rasul yang dianjurkan untuk dilakukan sebelum salat Idulfitri.
Baca Juga: Masyarakat Diminta Tidak Gelar Konvoi saat Malam Takbiran, Kapolri: Kalaupun Ada, Dibatasi
Menukil buku Panduan Lengkap Puasa Ramadan karya Abu Abdillah Syahrul Fatwa bin Luqman dan Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi, terdapat lima amalan sunah sebelum salat Idulfitri:
Sebelum mendirikan salat Idulfitri, umat Muslim dianjurkan untuk mandi dan membersihkan diri. Hadis mengenai Rasulullah mandi sebelum salat Idulfitri masih menjadi perdebatan.
Akan tetapi, terdapat beberapa atsar, di mana sahabat Nabi mandi sebelum salat Idulfitri, seperti Abdullah bin Umar.
Disebutkan oleh Al-Allamah Ibnu Qayyim l-Jauziyyah bahwa “Nabi memakai pakaian terbagusnya untuk salat hari raya. Beliau memiliki pakaian khusus untuk salat hari raya dan salat Jumat…” (Zadul Ma’ad).
Tak hanya pakaian yang bagus, beberapa ulama juga menyebutkan bahwa Nabi juga memakai wewangian sebelum salat Idulfitri.
Baca Juga: Haedar Nashir Jelang Idulfitri:: Jadilah Sinar Penerang, Saling Toleran demi Indonesia Berkemajuan
Sebelum melaksanakan salat Idulfitri, Rasulullah akan makan terlebih dahulu. Disebutkan bahwa makanan yang disantap oleh Nabi adalah kurma.
Dari Anas bin Malik berkata: “Rasulullah tidak berangkat pada Idulfitri hingga beliau memakan beberapa kurma.” (HR. Bukhari No.953).
Amalan sunah yang dapat dilakukan sebelum salat Idulfitri adalah berjalan kaki ke masjid atau ke lokasi salat Idulfitri. Amalan ini memiliki hikmah yang luas biasa, yakni menunjukkan bahwa umat Islam tidak sombong, dapat menjalin kebersamaan, dan tidak mengganggu pejalan lain.
Namun, bagi masyarakat yang sudah tua dan sakit, serta lokasi salatnya jauh, dibolehkan menggunakan kendaraan.
Baca Juga: Soal Waktu Hari Raya Idulfitri yang Berbeda, Menag: Hormati, Jangan Tonjolkan Perbedaan
Umat Islam juga dianjurkan untuk mengambil jalan yang berbeda antara ketika berangkat dan pulang dari lokasi salat Idulfitri.
Dari Jabir bin Abdillah berkata: “Rasulullah apabila (berangkat dan pulang) pada hari raya, mengambil jalan yang berbeda.” (HR. Bukhari No. 986).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.