JAKARTA, KOMPAS.TV - Memasuki sepuluh hari terakhir puasa Ramadan 2023 ini, umat muslim mulai melakukan beberapa ibadah ekstra sebagai ikhtiar untuk mendapatkan kemuliaan malam Lailatul Qadar.
Salah satunya dengan menjalankan qiyamul lail atau ibadah di malam hari. Biasanya ibadah ini dilakukan di masjid bersamaan dengan iktikaf.
Melansir NU Online, secara harfiah qiyamul lail artinya ibadah malam. Artinya, salat qiyamul lail adalah salat yang dilakukan di malam hari.
Rasulullah SAW bersabda yang artinya: Dari Bilal, bahwasanya Rasulullah bersabda: Hendaklah kalian melakukan shalat malam atau qiyamul lail karena hal tersebut merupakan kebiasaan para orang shalih sebelum kalian, karena qiyamul lail tersebut sebagai bentuk pendekatan (seorang hamba) kepada Allah, pencegah dari perbuatan dosa, pelebur kesalahan dan sebagai penolak sakit dari jasad (HR Tirmidzi).
Beberapa contoh salat qiyamul lail yakni salat tarawih, salat witir, salat hajat, salat istikharah, salat tasbih, dan lainnya.
Salat witir adalah salat sunah yang dikerjakan setelah waktu isya dan sebelum waktu salat Subuh, dengan rakaat ganjil.
Dalam konteks Ramadan, salat witir dilaksanakan setelah salat tarawih.
Baca Juga: 5 Cara Mendapatkan Malam Lailatul Qadar Bagi Perempuan Haid
Umumnya, salat witir dilakukan minimal tiga rakaat, lima rakaat, tujuh, sembilan dan maksimal sebelas rakaat.
Ushallî sunnatan minal witri rak’atan lillahi ta’âlâ
Artinya, “Aku niat shalat sunnah witir satu rakaat karena Allah ta’ala.”
Ushallii sunnatal witri tsalaasa roka’aatin mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman/imaman) lillaahi ta’alaa
Artinya: “Saya berniat shalat witir tiga rakaat menghadap kiblat menjadi (ma’muman/imaman) karena Allah ta’alaa”
Aabila jumlah rakaat yang dilakukan melebihi dari satu rakaat, salat witir bisa dilakukan dengan dua cara.
Salat hajat adalah salat sunah yang dikerjakan apabila ada keinginan yang ingin dipenuhi.
Nabi Muhammad SAW bersabda dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad:
“Barang siapa yang berwudu dan sempurna wudunya, kemudian mengerjakan salat dua rakaat (salat hajat) dan sempurna rakaatnya, Allah SWT memberikan apa yang ia pinta cepat atau lambat.” (HR Ahmad).
Salat hajat sebenarnya bisa dilakukan kapan saja, kecuali di waktu-waktu yang diharamkan untuk salat seperti usai salat subuh sampai matahari terbit, dan setelah salat asar hingga matahari tenggelam.
Tapi alangkah lebih utama jika salat hajat dilakukan di sepertiga malam, usai salat sunah tahajud.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.