JAKARTA, KOMPAS.TV – Umat Islam saat ini sudah memasuki bulan Dzulqa’dah setelah berakhirnya bulan Syawal. Bulan Syawal sendiri berakhir pada hari Selasa lalu (31/5/2022).
Hal ini berdasarkan perhitungan dari Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) yang menyatakan 1 Dzulqa’dah 1443 H jatuh pada Rabu Pon (mulai malam Rabu) 1 Juni 2022.
Lantas, bagaimana sih sejarah dan asal-usul bulan Dzulqa’dah ini?
Bulan Dzulqa’dah sendiri merupakan bulan ke-11 dari bulan hijriah. Bulan Dzulqa‘dah termasuk bulan yang istimewa dalam Islam.
Secara bahasa, bulan Dzulqa‘dah terdiri atas dua kata, yaitu dzu dan al-qa‘dah. Dalam bahasa Arab, dzu berarti ‘yang memiliki’, dan al-qa‘dah berarti ‘cara duduk’.
Ustaz Ibnu Kharis Lc, MA atau biasa dikenal dengan nama Ustaz Ahong menjelaskan di balik penamaan bulan ini dan tradisi di Arab yang unik.
Ustaz Ahong yang meraih anugerah Maarif Award Institute 2020 dari Lembaga bikinan Buya Syafii Maarif itu lantas menukil pendapat Imam Ibnu Manzur dalam kitabnya terkait bulan tersebut.
“Dalam kitab Lisanul ‘Arab disebutkan bahwa tradisi perang yang dilakukan orang Arab dihentikan pada bulan tersebut,” paparnya saat dihubungi KOMPAS.TV pada Rabu malam (1/6/2022).
Ustaz Ahong juga menjelaskan, pada bulan larangan berperang itu, orang Arab memang istirahat atau istilahnya duduk-duduk saja di rumah selama bulan Dzulqa'dah.
“Selain itu, bulan tersebut juga merupakan bulan mulia dan terdapat dilarang berperang, orang Arab pada masa itu memang sengaja beristirahat (atau duduk-duduk) pada bulan Dzulqa‘dah,” paparnya.
“Artinya, orang Arab hanya berduduk-duduk santai di rumah-rumah mereka tanpa melakukan aktivitas,” imbuhnya.
Ustaz Ahong pun menjelaskan, Bulan Dzulqa’dah menjadi penting karena bulan ini adalah pijakan menuju musim bulan haji.
Sebagai bulan sarana persiapan untuk ibadah yang sudah jadi tradisi ratusan tahun untuk menyambut bulan haji yang istimewa.
Untuk itulah, dalam tradisi Arab kata Ustaz Ahong, bulan Dzulqa’dah disebut juga sebagai bulan persiapan diri dan bulan untuk rehat sejenak sebagai upaya persiapan bulan haji.
“Hal ini mereka lakukan untuk mempersiapkan diri menunaikan ibadah haji pada bulan Dzulhijjah,” tutupnya.
Itulah kisah unik bulan Dzulqa’dah, bulan istirahat dan 'duduk-duduk' orang Arab sebagai persiapan untuk bulan haji.
Baca Juga: Kisah Perang Uhud di Bulan Syawal, Berakhir dengan Kekalahan Umat dan Rumor Nabi Wafat
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.