Kompas TV religi beranda islami

Sekelompok Orang Tersesat di Gurun Pasir, lalu Diselamatkan Seekor Ular

Kompas.tv - 11 Maret 2022, 14:17 WIB
sekelompok-orang-tersesat-di-gurun-pasir-lalu-diselamatkan-seekor-ular
Ilustrasi kawanan unta di kawasan Dakhla, gurun Sahara Barat. Di kisah ini, ada sekelompok orang tersesat, diselamatkan oleh seekor ular yang pernah ditolong oleh salah satu dari mereka. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Vyara Lestari

Ubaid dan teman-temannya putus asa. Sejauh mata memandang hanyalah padang pasir.

Tiba-tiba, dalam sebuah kegelapan ia mendengar desis sesuatu. Lantas, ada sebuah perkataan yang ia dengar dengan jelas.

"Wahai si pemilik unta yang tidak tahu harus ke mana. Saat tak ada yang bisa menunjukkan jalan kepadanya, ini adalah unta kami, ambillah dan tunggangilah. Biarkan ia berjalan di sisimu ketika malam berlalu. Ketika cahaya subuh mulai muncul dan matahari mulai bersinar, lepaskanlah kembali unta itu," ujar suara itu.

Lantas, Ubaid pun menoleh. Ada unta di sampingnya. Lantas ia menaikinya dan untanya berada di sisinya. Kawan-kawannya itu pun saling bertanya, dari mana datangnya unta itu?

Namun, semuanya hanya diam. Mereka percaya pada Ubaid. Lagipula, tidak ada yang bisa dilakukan saat ini kecuali percaya pada kawan mereka tersebut.

Kelompok ini pun berjalan beberapa waktu hingga subuh tiba, di suatu tempat yang mereka kenali.

Sontak, wajah sumringah terpancar dari kelompok itu. Ubaid lantas mengucapkan syukur dan melepas unta itu.

Lalu, Ubaid pun berucap,”Wahai pemilik unta, kau telah menyelamatkan kami dari bahaya di gurun di mana orang-orang kehilangan petunjuk pada malam harinya. Maukah kau menerangkan kepada kami, siapakah engkau yang menolong kami?”

Tiba-tiba, suara terdengar lagi dan kini lebih jelas hingga kawannya mendengar jelas suara itu.

"Saya adalah ular yang kaulihat kehausan dan kepanasan di tengah sahara. Lantas, kau rela menderma airmu. Kau tuangkan ke kepalaku. Kau juga tak kikir. Kebaikan akan tetap abadi meski telah lama berlalu dan keburukan adalah bekal terjelek yang dibawa seseorang," ujar suara tak berwujud itu lagi.

Lantas suara itu menghilang. Ubaid dan kelompok itu menengadahkan tangan ke langit.

Wallahu a’lam.

 

*Kisah ini dinukil dari kitab Uyun al hikayat min Qashash as-shalihin wa nawadzir az-zahidin karya Ibnul Jauzi. 

 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x