JAKARTA, KOMPAS.TV - Sebelum melakukan perjalanan Isra Miraj dan mendapatkan perintah salat lima waktu, Nabi Muhammad mengalami tahun yang penuh kedukaan. Tahun itu disebut dengan nama Amul Huzni.
Amul Huzni ini erat kaitannya dengan peristiwa Isra Miraj yang dialami Nabi Muhammad pada 27 Rajab, tahun keenam kesepuluh kenabian.
Salah satunya yang membuat beliau bersedih lantaran beliau ditinggalkan oleh dua orang yang begitu beliau dikasihi.
Dikutip dari Sirah Nabawiyah ar-Rahiq Al-Maktum karya Syeikh Syafiyurrahman Al-Mubarakfuri, Amul Huzni tersebut terjadi kira-kira menjelang Isra Miraj atau menjelang tahun kesepuluh Kenabian atau 619 Masehi.
Salah satu yang melatarbelakangi adalah wafatnya Sayyidah Khadijah. Beliau adalah sosok yang menemani Nabi Muhammad selama 28 tahun.
Selain itu, beliau juga ditinggal oleh paman beliau Abu Thalib. Sosok yang selama ini penjaga Nabi dari kaum Quraisy.
Baca Juga: Gambaran Menakutkan Neraka yang Dilihat Nabi Muhammmad saat Isra Miraj
Pada sebuah malam 27 Rajab beliau diangkat oleh Allah SWT untuk Isra Miraj hingga Sidratul Muntaha untuk berjumpa langsung dengan Sang Pencipta.
Isra adalah perjalanan malam hari dari Mekah, Masjidil Haram, menuju Baitul Baqdis atau Masjidil Aqsa di Palestina. Perjalanan ini menurut mayoritas ulama adalah perjalanan fisik dan batin.
Sedangkan Miraj adalah perjalanan Nabi Muhammad diangkat ke langit hingga Sidratul Muntaha.
Dikutip dari kitab yang sama, lantas Nabi pun diangkat hingga langit ketujuh dan berjumpa dengan banyak Nabi. Mulai dari Nabi Musa hingga Nabi Ibrahim.
Isra Miraj adalah peristiwa yang disebut mukjizat. Sebab, dengan kecepatan yang sukar dinalar manusia biasa, Nabi Muhammad mengalami perjalanan begitu jauh dan hanya satu malam.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.