Bikin Takjub, Ini Cerita Humor Nasrudin Khoja Menipu Malaikat di Kuburan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Orang ini menipu malaikat, tepat di kuburan dan mungkin akan membuat takjub sambil geleng-geleng kepala. Bagaimana dan siapakah sosok ini?

Orang ini ternyata bukan orang biasa. Ia merupakan seorang sufi yang sering didengar dan sosok terkenal dalam dunia Islam.

Sufi itu bernama Nasrudin Hoja atau terkenal dengan nama Nasredin Hoca, sufi terkenal dari Konya, Turki. Cerita ini termaktub dalam buku Humor Sufi II yang dikumpulkan Prof. Sapardi Djoko Damono.

Lantas, bagaimana cara sufi ini menipu malaikat?

Ketika seseorang sudah wafat dan ‘berada’ di kuburan, maka dalam riwayat dan kepercayaan Islam, ia akan berhadapan dengan malaikat Munkar-Nakir.

Duet malaikat ini bertugas untuk menanyai seseorang di alam kubur, terkait amal perbuatannya ketika di dunia. Entah itu perbuatan baik dan buruk. Intinya, dua malaikat ini yang nanti bertugas bertanya kepada manusia saat mati dalam kubur.

Itulah yang membuat Nasrudin berpikir keras. Bagaimana caranya menghindar dari mereka?

Akhirnya Nasrudin dapat ide cemerlang. Ia pun mengumpulkan keluarga besar.

Jadi, suatu hari ketika berkumpul dengan keluarga itu Nasrudin bilang kepada keluarganya sesuatu yang serius. Tapi, berhubung yang cerita adalah Nasrudin yang memang kerap bertingkah konyol dan gemar bercanda, maka keluarga awalnya tidak percaya.  

Baca Juga: Matahari dan Bulan Lebih Berguna Mana? Jawaban Sufi Ini Menyebalkan, tapi Lucu

Dalam sebuah pertemuan keluarga, tiba-tiba Nasrudin berdiri. Membuat para keluarga memalingkan muka kepada beliau.

“Jika aku mati nanti,” kata Nasrudin,”kuburkan saja aku di makam yang paling tua ya.”

Sontak, hal ini membuat keluarga saling pandang. Sebagian ada yang menertawakan, geleng-geleng kepala. Sebagian lagi memerhatikan dengan serius.

Apa lagi yang diinginkan Nasrudin ini, pikir mereka.

Baca Juga: Kisah Aneh Ulama Sufi, Sholat Jumat di Hari Kamis

Namun kali ini Nasrudin memasang muka serius. Alisnya terangkat sedikit, bibirnya nyaris tak bergerak. Pandangan matanya tajam lurus ke arah keluarganya yang sedang berkumpul itu.

Akhirnya, salah satu keluarga memberanikan diri tanya,“Memangnya kenapa, Wahai Mullah Nasrudin?”

Nasrudin lantas berjalan mondar-mandir. Orang-orang melihatnya.

“Pokoknya nanti kuburkan saja ya begitu,” tambahnya.

Orang-orang tambah dibuat kebingungan sama orang ini. Lha, ini belum mati saja sudah niat menipu malaikat, bagaimana jika nanti benar-benar mati?

“Agar kalau nanti malaikat Mungkar dan Nangkir datang, aku bisa terlewat dari mereka.  Tentu mereka mengira makam tua tempatku di kubur nanti sudah diperiksa,” jawabnya enteng saja.

Orang-orang terdiam dan tampak berpikir keras. Mereka berpikir, jangan-jangan malaikat juga akan kebingungan melihat polah Nasrudin ini saat nanti di kuburan.