JAKARTA, KOMPAS.TV - Bagaimana ceritanya seorang sufi bisa makan waktu puasa, di bulan Ramadan pula? Kisah ini bisa membuat tertawa, tapi juga berpikir cukup keras.
Alkisah, suatu hari di bulan Ramadan, seorang darwis -- julukan untuk guru sufi -- ketahuan makan. Waktu itu orang-orang pada berpuasa. Lantas, darwis itu pun ditangkap dan diadili oleh hakim.
Singkat cerita, sang darwis pun sudah berada di tengah pengadilan dan bersiap menerima konsekuensi dari perbuatannya, makan saat orang-orang puasa.
“Wahai darwis, kenapa kamu malah makan ketika waktu orang-orang berpuasa?” tanya hakim.
Darwis itu menatap hakim dengan lekat-lekat.
Baca Juga: Matahari dan Bulan Lebih Berguna Mana? Jawaban Sufi Ini Menyebalkan, tapi Lucu
“Lha, saya ini makan karena musafir,” jawabnya, singkat.
Hakim memegang janggutnya.
“Kamu ini bukannya tinggal di sini sudah 40 tahun, wahai darwis?! Empat puluh tahun lamanya dan aku tidak pernah melihatmu pergi ke manapun,” kata hakim.
Darwis pun kembali melihat hakim. Mata keduanya kini saling bertaut.
“Pak hakim, lho apa bisa dibuktikan bahwa saya masih hidup di dunia ini? Saya kira, selamanya saya ini musafir yang menuju ke akhirat.”
Lantas, hakim pun terdiam. Sang darwis sufi itu pun bebas.
Kisah ini termaktub dalam buku Humor Sufi II anggitan Prof. Sapardi Djoko Damono. Ia mengulik pelbagai khazanah klasik dalam dunia Islam yang begitu jenaka tapi memiliki makna yang mendalam. Salah satu yang diulik Sapardi adalah kisah Nasrudin, sufi dan darwis dari Konya Turki yang terkenal dalam dunia Islam karena anekdot dan kisahnya yang ganjil.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.