JAKARTA, KOMPAS.TV - Bagaimana cerita seseorang bisa masuk Islam karena surat Al-Ikhlas? Hal ini berdasarkan sejarah Nabi ketika hendak dibunuh oleh berandal suruhan Abu Jahal. Berandal itu bernama Suraqah.
Ketika itu Nabi berada di Madinah dan orang-orang yang membenci beliau berada di Darun Nadwah. Darun Nadwah adalah sebuah tempat berkumpulnya orang-orang Quraisy dan terletak di utara Ka’bah.
Di tempat itu, Abu Jahal berseru dengan lantang. ”Barang siapa yang mampu mengembalikan Muhammad ke tanah ini lagi, meskipun cuma kepalanya, akan kami beri imbalan seratus unta merah yang berwarna hitam!”
Sontak, imbauan itu pun membuat Suraqah kepincut. “Siapkan hadiah buatku, akan kubawa Muhammad ke hadapan kalian.”
Suraqah adalah salah satu berandal pilih tanding waktu itu. Tak mau menunggu lama, ia pun bergegas berlari dengan kuda dan pedangnya untuk membunuh Nabi.
Baca Juga: Berkenalan dengan Mukhairiq, Orang Yahudi yang Pernah Membantu Nabi Muhammad
Singkat cerita, sampailah ia di tempat Nabi dan bersiap menghunus pedang. Ia berada di atas kuda dan baru satu langkah, tiba-tiba kudanya berhenti. Kaki kuda itu seperti kaku. Lalu, kuda itu tersungkur ke tanah.
Tubuh Suraqah pun terperosok, tibat-tiba saja ia tidak bisa bergerak sama sekali. Kakinya kaku. Hanya lidahnya yang bisa bergerak. Bumi seperti hendak menelannya hidup-hidup.
“Ya Muhammad. Selamatkan diriku,” pinta Suraqah.
Rasululllah lalu mendoakan Suraqah dan menyelamatkannya. Namun, Suraqah tampaknya ingin memperdaya Nabi.
Ia kembali berdiri dan menghunus pedangnya sekali lagi. Tapi sekali lagi, ia seperti ada yang menjungkalkan dari belakang. Padahal, tidak ada seorang pun di sana.
Angin pun seperti bertiup ke arah Suraqah, ia tidak bisa bergerak. Dadanya sesak, kakinya kaku.
“Ya Muhammad. Selamatkan diriku, aku janji tidak akan mengulangi perbuatanku,” seru Suraqah.
Rasulullah kembali berdoa dan Allah pun mengabulkannya.
Lalu Suraqah pun selamat. Ia menangis sejadi-jadinya. Suraqah pun berlari ke hadapan Rasulullah dan berlutut di hadapannya. Rasulullah pun menarik tubuh Suraqah.
“Ya Muhammad. Tolong beritahukan kepadaku tentang Tuhan yang engkau sembah itu. Tuhan yang punya kekuatan seperti ini, apakah ia berasal dari emas ataukah perak (seperti sesembahan orang Quraisy lainya-pen)?”
Rasulullah tidak langsung menjawab. Lalu datanglah Malaikat Jibril, ia membawa surat Al-Ikhlas dan dibacakanlah surat itu kepada Suraqah.
Qul Huwaallahu ahad, allahushhomad, lam yalid walam yuulad, walam yakullahu kufuwan ahad.
Artinya: Dia adalah Allah Yang Maha Esa. Tuhan yang tidak bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dan tiada sesuatu pun yang setara dengan-Nya.
Selepas mendengar itu, meletuslah tangisan Suraqah. Sejak saat itu, ia masuk Islam dan jadi salah satu sahabat yang memperjuangkan Islam bersama Rasul. Wallahu a’lam.
Baca Juga: Kisah Seorang Ayah yang Dituduh Mengambil Harta Anaknya, Nabi Muhammad pun Menangis Mendengarnya
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.