Kompas TV regional berita daerah

Wisata Sejarah Tugu Loa Kulu Melawan Jepang

Kompas.tv - 22 Juli 2020, 12:23 WIB

TENGGARONG, KOMPAS.TV - Kerajaan Kutai memang terkenal dengan sejarahnya sebagai kerajaan tertua di Indonesia, namun siapa sangka ada sejarah yang hampir terlupakan oleh generasi milenial saat ini. Yakni tugu pembantaian ratusan warga Loa Kulu oleh tentara Jepang dan kini tugu tersebut menjadi situs atau cagar budaya Kabupaten Kutai Kartanegara.

Lokasinya di kawasan hutan Kecamatan Loa Kulu,Desa Loh Sumber, Kutai Kartanegara. Tugu ini punya cerita sejarah saat tentara Jepang ingin menguasai kekayaan alam Kutai Kartanegara berupa migas dan batubara, namun masa itu Jepang harus mengusir Belanda yang lebih dahulu menjajah Indonesia sejak tahun 1897 di Kutai Kartanegara.

Saat Jepang telah menguasai perusahaan migas dan batubara tahun 1942, setahun kemudian Jepang melakukan pembantaian massal di kawasan pusat tambang batubara pertama di Kukar yang berada di Loa Kulu ini. Tujuannya agar semua tokoh pergerakan melawan Jepang di Loa Kulu hingga para pengusaha dan pedagang tidak mengganggu pergerakan tentara Jepang.

Tercatat dalam sejarah ada 183 warga di bantai dan ditanam dalam tugu lubang pembantaian tersebut, termasuk manager tambang asal Manado yang bekerja untuk Belanda saat itu.

Namun situs tersebut bisa menjadi objek wisata edukasi bagi pengunjung yang datang ketempat ini. Selain berwisata edukasi anda bisa menikmati keindahan hutan sambil berolahraga. Pasalnya, anda harus mendaki bukit hutan kota ini untuk sampai ke tugu dan tentu ini baik bagi kesehatan dimasa pandemi covid-19.

Sementara itu, pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara akan berupaya semaksimal mungkin untuk membangun wisata tugu pembantaian Loa Kulu ini, agar bisa representatif berlibur bagi warga. Hingga bisa menjadi pendapatan asli desa untuk membangun wilayahnya.

Nah, bagi anda yang sedang berada di Kutai Kartanegara, anda bisa menjadikan tugu pembantaian Loa Kulu ini sebagai destinasi wisata alam dan edukasi bagi keluarga anda. Jaraknya sekitar 7,5 km dari pusat Kota Tenggarong dan yang paling menarik, saat ini anda tak perlu mengeluarkan biaya alias gratis. Namun bagi anda yang ingin memberikan sumbangan bagi pengelola hutan tersebut bisa dengan seikhlasnya.

#TuguPembantaian#SitusSejarah#WisataAlam




Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA


Sulawesi

Banjir Rendam 12 Kecamatan di Maros

22 Desember 2024, 23:51 WIB

FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x