PALU, KOMPAS.TV - Rencana pembangunan hunian tetap bagi korban bencana gempa, tsunami, dan likuifaksi, yang berlokasi di Kelurahan Talise Valangguni , oleh Pemerintah Kota Palu, masih terhambat. hal ini di karenakan, adanya sengketa lahan pembangunan huntap antara pemerintah dan warga yang bercocok tanam di lokasi tersebut .
Lahan seluas empat puluh enam hectare, yang berlokasi di Kelurahan Talise Valangguni dan Talise, rencananya akan di bangun hunian tetap bagi korban bencana gempa , tsunami, dan likuifaksi, dua ribu delapan belas silam. namun pembangunan ini terhambat persoalan pembebasan lahan .
Sengketa lahan antara Pemerintah dan warga tidak dapat terhindarkan, warga mengklaim jika lahan tersebut sudah mereka tempati untuk bercocok tanam sejak puluhan tahun yang lalu, sebelum daerah tersebut di jadikan lahan hijau oleh pemerintah Kota Palu.
Warga menilai tindakan sepihak yang di ambil oleh pemerintah sangat merugikan mereka , warga mempersilahkan kepada pemerintah Kota Palu, untuk membangun lahan hunian tetap dengan syarat tanah yang mereka pakai untuk bercocok tanam tidak di gusur.
Beberapa kali aparat keamanan datang untuk menghimbau warga agar tidak menghalangi pembangunan huntap, namun warga bersikeras bahwa lahan tersebut sudah mereka garap sejak puluhan tahun yang lalu.
Anggota DPRD Sulawesi Tengah dan Kota Palu, kemudian mendatangi lokasi tersebut, untuk mendengarkan langsung aspirasi warga. setelah melakukan dialog dengan warga serta melihat beberapa dokumen dari warga, DPRD Kota Palu rencananya akan melakukan rapat dengar pendapat dengan pemerintah Kota Palu serta pihak terkait pekan depan.
Saat ini warga masih bertahan di lokasi tersebut , di karenakan adanya isu penggusuran paksa yang mereka dengar. di lokasi tersebut saat ini telah di buat akses jalan baru untuk mempermudah penyintas yang rencananya akan menempati huntap di lokasi tersebut.
#Huntara #PascaGempa #Sengketa
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.