BANJARMASIN, KOMPAS.TV - Melayani pembeli sambil lesehan atau duduk,
Inilah satu ciri khas pedagang gudeg di Kota Yogyakarta.
Berhadapan langsung dengan sejumlah panci berisi racikan gudeg, sang penjual dengan cekatan mengisinya ke dalam wadah.
Tapi ini, bukan di Kota Budaya itu, ini di Kota Seribu Sungai Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Baca Juga: Pedagang Online Alokasikan Laba Untuk Petugas Penanganan Covid-19
Mbak Vero begitu biasa wanita ini dipanggil.
Ia adalah warga dijalan Sungai Andai Banjarmasin Utara, yang di saat pandemi korona mewabah, mulai membuka usaha kuliner khas ini.
Kerinduan para perantau terutama dari Jogja yang tidak bisa mudik akibat Korona menjadi inspirasinya.
“Kita kangen dan rindu kulier khas Jogja, makanya kita namakan Gudeg Kangen, karena tidak bisa pulang kampong karena wabah Virus Korona” kata Mbak Vero.
Baca Juga: Fotografer di Banjarmasin Alih Profesi Jadi Perajin Budikdamber Akibat Pandemi Covid-19
Berbekal menu dari sang ibu ia memasak sendiri Gudeg ini.
Karena sulit didapat, sejumlah bahan masih harus dipesan langsung dari Pulau Jawa, seperti Krecek yang menambah istimewa menu dari Jogja ini.
Dengan dukungan sang suami, mbak Vero pasarkan Gudeg olahannya dengan nama Gudeg Kangen Simbok mengandalkan Sosial Media sebagai cara pemasaran utama.
Banyak yang diantar melalui ojek Daring, tapi beberapa rekan dan kerabat ada pula yang datang untuk mengambil sendiri.
“Jualan dengan khas lesehan seperti ini, Membuat perantau seperti saya kangen akan kampong halaman” jelas Suwarjio.
Baca Juga: Kafe Terapkan Protokol Kesehatan Pasca Berakhirnya PSBB di Banjarmasin
Kini setiap hari, mbak Vero dan Keluarga setidaknya menyiapkan 100 porsi Gudeg untuk dijual.
Ia pun berencana ke depannya akan membuka layanan saji atau makan ditempat, serta menyiapkan wadah khas Jogja yakni besek agar lebih menarik.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.