SURABAYA, KOMPAS.TV - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengklaim banyaknya konfirmasi positif Covid-19 di Surabaya, Jawa Timur saat ini berasal dari kompleks perumahan mewah menengah ke atas.
Dari hasil tracking atau pelacakan tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, sebagian warga perumahan mewah tersebut juga memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri ataupun ke luar kota.
“Sekarang karena kampung-kampung itu jaga, sekarang saya lihat rumah-rumah menengah atas. Mungkin mereka sudah pergi ke mana gitu,” kata Risma selepas memberikan pengarahan pada direktur rumah sakit dan puskesmas se-kota Surabaya terkait strategi Pemkot Surabaya dalam penanganan Covid-19 di balai kota Rabu (1/7/2020) pagi.
Baca Juga: Soal Sujud Depan Dokter, DPRD Surabaya: Bu Risma Tidak Ingin Warganya Disalahkan
Sebagian di antaranya berada di wilayah Surabaya Selatan. Data pelacakan dari tim gugus tugas Covid-19 Surabaya pun menunjukkan warga yang terpapar Covid-19 tersebut memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri maupun ke luar kota.
“Yang ditemukan itu di wilayah selatan, bergeser, dulu di perkampungan sekarang ke rumah menengah ke atas. Jadi perkampungannya turun, menengah ke atasnya naik. Ada kita track mereka pergi ke luar negeri, ke luar kota,” tuturnya.
Menyikapi hal tersebut Wali Kota Risma juga berkoordinasi dengan pihak kecamatan untuk membagikan pedoman perwali terkait protokol kesehatan bagi penghuni rumah yang positif Covid-19.
Selain itu Risma juga dalam waktu dekat akan menerbitkan surat edaran khusus untuk warga yang akan pergi ke luar kota agar dapat menggunakan APD lengkap.
“Nanti saya buat edaran khusus buat mereka yang ke luar kota untuk bisa pakai APD lengkap,” pungkas Risma.
Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Selasa (30/6/2020) mendatangi gedung dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga untuk menyerahkan langsung bantuan alat pelindung diri.
APD ini diharapkan mengantisipasi penularan virus corona bagi mahasiswa kedokteran maupun dokter program pendidikan dokter spesialis.
Diketahui ada 9 dokter PPDS yang terpapar Covid-19 dan dalam perawatan di Rumah Sakit Dokter Soetomo Surabaya.
Baca Juga: Kekurangan Dokter Corona, Risma Minta Tenaga Medis dari UNAIR
Risma juga meminta Fakultas Kedokteran UNAIR untuk mengirim dokter PPDS-nya untuk menangani isu kekurangan tenaga kesehatan.
"Pasien banyak sehingga dokter itu kelelahan, sehingga karena itu kami meminta bantuan nanti kami juga akan komunikasi kalau misalkan rumah sakit yang lain juga memerlukan bantuan maka kami akan coba fasilitasi ke Fakultas Kedokteran UNAIR," kata Risma.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.