SUKABUMI, KOMPAS.TV - Cerita yang sedang viral berasal dari pria asal Sukabumi, Jawa Barat. Dipa mengungkapkan keputusannya untuk menjadi petani, padahal dia baru saja lulus menjadi sarjana dari Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM).
Dalam unggahannya di akun Twitter pribadinya, @tanikelana, Dipa mengaku mendapat dukungan penuh dari keluarganya saat ia menyatakan ingin bertani. Pria berusia 22 tahun ini menjelaskan awal mula dirinya tertarik berlajar seputar pertanian.
Lewat threadnya itu, Dipa mengatakan bahwa semasa kuliah ia bertemu dengan komunitas Sekti Muda, yang mengajarinya tentang dunia pertanian. Dipa mengaku bahwa ia bukan berasal dari keluarga petani. Ia juga tak punya tanah warisan luas.
Baca Juga: Viral! Mahasiswa Lulusan Fisipol UGM Pilih Jadi Petani, Ini Alasan di Baliknya
Dipa menceritakan dirinya mulai bertani dengan menggarap lahan di Sukabumi. Dia memulai dengan menggarap lahan seluas 450 M2 dan berencana memperluas garapannya menjadi 1.000 M2.
“Setelah tiga-empat minggu, kangkungnya dah pada besar. Di situ aku jualin sebagian ke tukang sayur, tiap hari berangkat jam 6, panen kangkung terus keliling ke beberapa tukang sayur. Hasilnya cukup lumayan buat sehari-hari,” ungkap Dipa
Dipa mengatakan alasannya untuk bertani, salah satunya adalah untuk mencari sumber mata pencaharian yang halal dan berkah. Selain itu karena ia merasa hidup ini singkat dan amat sayang hanya lahir untuk turut merusak bumi dan seisinya.
“Aku sendiri benar-benar bertani baru sekitar empat bulan, dan sejak aku mulai bertani rasanya hidup bener-bener tenang dan bahagia banget!
Rasanya kaya bener-bener merdeka, hidup ga cuma buat ngumpulin uang, bisa terus saling berbagi lewat hasil tani, dan semakin sadar bahwa sepenuhnya kita bergantung pada alam yg sayangnya terus kita rusak,” lanjutnya.
Baca Juga: Viral Uang Koin Kelapa Sawit Harga Selangit, Apa Istimewanya?
Dipa menyarankan, buat orang-orang yang ingin mulai bertani, harus memikirkan banyak hal. Baik itu dari segi material dan pengetahuan. Satu hal lagi yang menurut Dipa penting ialah kerja sama dari sejumlah pihak.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.