KOMPAS.TV – Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Timur (Jatim) Emil Dardak angkat bicara menanggapi isu silang pendapat antara Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Emil mengatakan bahwa Khofifah dan Risma tetap kompak bekerja sama menangani pandemi virus corona atau Covid-19 di Kota Surabaya.
“Bu Khofifah sebagai Gubernur yang memberikan motivasi dan mengayomi kepala-kepala daerah di Jawa Timur untuk ada kejelasan aturan yang detail atasi pandemi ini,” kata dia dalam keterangan tertulisnya sebagaimana dikutip dari Kompas.com, Selasa (9/6/2020).
Baca Juga: Pangdam Brawijaya Tegur Keras Kepala Daerah Surabaya Raya Soal Penanganan Covid-19: Jangan Drama
Emil mengungkapkan, apa yang dilakukan Khofifah sama dengan apa yang diminta Pangdam V Brawijaya dan Kapolda Jatim.
“Sedangkan Risma juga tetap mengikuti rapat evaluasi itu dengan memperhatikan secara penuh apa yang dikatakan Khofifah, Kapolda, hingga Pangdam,” sambung pria pemilik nama lengkap Emil Elistianto Dardak itu.
Menurut Emil, Risma sangat koperatif dalam menyusun peraturan wali kota. “Ini rancangannya masih ditinjau. Semuanya menurut pandangan kami, semuanya menjadi bagian kerja sama yang relatif baik,” terangnya.
Baca Juga: Respons Khofifah Usai Risma Marah-Marah karena 2 Mobil PCR Batal ke Surabaya
Hanya Tidak Ada Konfirmasi
Adapun terkait penutupan jalan masuk ke Surabaya yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya pada pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap pertama, masalahnya hanya tidak ada konfirmasi ke pemerintah provinsi (Pemprov) Jatim.
Emil mengakui bahwa memang tidak ada larangan mengenai upaya pemkot menutup akses ke Surabaya saat PSBB tahap pertama.
“Namun, menurut Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes), jika telah diberlakukan PSBB, prosedur untuk penyekatan wilayah harus dikonsultasikan dengan gubernur,” kata Wagub Jatim itu.
Baca Juga: Akhirnya!! Permintaan Risma Disetujui, Khofifah Tak Perpanjang PSBB Surabaya
Penyekatan wilayah pun bagi Emil malah dapat menjaga mobilitas penduduk lintas wilayah dari satu daerah ke daerah lain, sehingga wabah tidak menyebar ke daerah lain.
“Saya hanya bisa mengingat ini. Ketika berulang kali dikonfirmasi media soal PSBB, soal lockdown, Bu Khofifah hanya meyampaikan jika (penutupan) itu tidak ada konfirmasi ke kami,” ujarnya.
Selain pembatasan wilayah, lanjut dia, menaati protokol kesehatan di satu wilayah saat pandemi Covid-19 juga menjadi hal penting.
“Keduanya ini jadi perhatian ibu gubernur dan ibu wali kota,” jelas Emil Dardak.
Baca Juga: Ternyata Ada Dilema Otonomi Daerah di Balik Keputusan Khofifah Tak Perpanjang PSBB Jatim
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.