Kompas TV regional berita daerah

Ibu dari Gadis yang Dibunuh 2 Kakak Kandung Depresi, Kerap Tiba-tiba Menjerit dan Menangis

Kompas.tv - 14 Mei 2020, 02:45 WIB
ibu-dari-gadis-yang-dibunuh-2-kakak-kandung-depresi-kerap-tiba-tiba-menjerit-dan-menangis
Aparat kepolisian di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan tengah melakukan pengamanan di lokasi pembunuhan seorang gadis remaja dengan modus kesurupan massal dan penyanderaan. Minggu, (10/5/2020). (Sumber: KOMPAS.COM/ABDUL HAQ YAHYA MAULANA T.)
Penulis : Tito Dirhantoro

BANTAENG, KOMPAS TV - Anis (50), ibu dari gadis berinisial RO (16) yang dibunuh oleh dua kakak kandungnya di Kampung Katabung, Desa Pattaneteang, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan mengalami depresi.

Demikian diungkapkan oleh Kepala Polres Bantaeng, AKBP  Wawan Sumantri, dalam konfrensi persnya pada Rabu (13/5/2020). 

Wawan menuturkan, depresi sang ibu korban terungkap berdasarkan hasil pemeriksaan psikiater RSUD Prof dr Anwar Makkatutu Bantaeng, dr Imam Subekti.

“Dari hasil pemeriksaan psikiater, ibu korban mengalami gejala depresi. Derpresinya itu kemungkinan setelah menyadari anaknya meninggal. Sedangkan kepada dua tersangka dan anggota keluarga yang lain hasil pemeriksaan kejiwaannya dalam kondisi baik,” kata Wawan.

Baca Juga: Tersangka Baru dalam Kasus Keluarga Bunuh Anak di Bantaeng

Wawan mengungkapkan, depresi yan dialami oleh ibu korban yakni seringkali secara tiba-tiba menjerit bahkan menangis sendiri. 

Saat ini, ibu korban bersama enam orang keluarganya yang lain masih diamankan di salah satu ruangan di markas Polres Bantaeng untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

“Sedangkan untuk dua tersangka yang tak lain kakak kandung korban sendiri telah ditahan di sel markas Polres Bantaeng,” ujar Wawan.

Wawan menuturkan, adanya kasus ini sebagai pembelajaran. Dia meminta masyarakat yan mempunyai persoalan agar mengutamakan penyelesaiannya dengan jalur hukum.

“Masyarakat jangan main hakim sendiri, serahkan penegakan hukum kepada pihak yang berwajib,” ujarnya.

Baca Juga: Sakit Hati Anaknya Diperkosa Tetangga, Ayah Bunuh Pasangan Suami dan Istri di Bekasi

Sebelumnya diberitakan, nasib tragis menimpa RO. Dia tewas dibantai oleh keluarga kandungnya sendiri pada Sabtu (9/5/2020) sekitar pukul 11.00 Wita.

Dari hasil pemeriksaan polisi, RO dibunuh karena siri’. Siri' adalah istilah bahasa Bugis-Makassar yang menggambarkan keadaan tertimpa malu atau terhina dalam masyarakat.

Keluarga merasa malu saat mengetahui RO berhubungan badan dengan Usman alias Sumang (45), yang tak lain merupakan sepupu korban sendiri.

"Keluarga merasa malu karena korban Rosmini telah berbuat atau berhubungan badan dengan Usman," kata Wawan.

Menurut keterangan Kapolres Bantaeng, RO dibunuh dengan cara dipukul dengan kayu dan dibacok dengan golok.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x