SUMENEP, KOMPAS.TV – Seorang nenek di Kabupaten Sumenep Jawa Timur menderita lumpuh sejak 20 tahun lamanya. Keterbatasan ekonomi membuatnya tak pernah berobat ke rumah sakit. Untuk menyambung hidup saja, ia berharap belas hasih saudaranya.
Nenek Muhreya, usia 61 tahun, tinggal di Desa Bancamara Pulau Gili Iyang, Kecamatan Dungkek Kabupaten Sumenep. Setiap hari, ia terbaring tak berdaya di atas kasur dan bantal lapuk di kamar berlantai semen.
Beberapa helai sarung yang dikenakan tampak kusut. Ia tak lagi mampu berjalan, karena lumpuh yang dideritanya sejak 20 tahun yang lalu.
Tak jauh dari tempat tidurnya, terdapat ember kecil dan gayung untuk kebutuhan MCK. Alat ini sengaja diletakkan dekat dengannya agar mudah dijangkau jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
Muhreya lumpuh setelah terjatuh. Terbatasnya ekonomi keluarga, membuatnya hanya mampu berobat ke seorang tabib. Namun usahanya tak membuahkan hasil, lumpuh yang dideritanya semakin parah, hingga Muhreya muda tak pernah berkeluarga.
Kini di usianya yang semakin senja, ia hanya ditemani sepupunya, Buhaya, yang selalu membantunya memasak nasi dan mengisi air di ember. Menurut Buhaya, Muhreya tidak memiliki suami dan anak, untuk kebutuhan makan sehari-hari, ia hanya bisa berharap belas kasih saudara dan kerabat lainnya.
Kondisi Muhreya mendapat empati dari sejumlah masyarakat, tak terkecuali Kapolres Sumenep, AKBP Deddy Supriyadi. Ia datang sendiri ke rumah Nenek Muhreya untuk memberikan sembako.
Muhreya merupakan satu dari ribuan warga tak mampu di Kabupaten Sumenep, yang membutuhkan bantuan, terutama di saat masa pandemi seperti saat ini.
#NenekLumpuh #WargaMiskin #Sumenep
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.