PALU, KOMPAS.TV - Di tengah pandemi virus corona ini, masih ada sebagian umat muslim yang menjalani ibadah ramadan dalam keterbatasan.
Salah satunya para penyintas bencana gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah.
Meski demikian, kondisi itu tak menyurutkan semangat warga korban gempa dan tsunami itu, untuk menjalankan puasa.
Pandemi corona ini juga membuat ekonomi mereka tersendat, karena terpaksa harus berhenti bekerja.
Dengan fasilitas apa adanya dan terbatas, inilah suasana sahur yang terlihat di Pengungsian Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah yang dihuni ratusan warga korban gempa dan tsunami.
Tak ada pilihan.
Karena tempat tinggal mereka hancur diterjang gempa 2 tahun lalu dan tahun ini untuk kedua kalinya para penyintas menjalankan puasa ramadhan, di dalam tenda pengungsian.
Sebagian para penyintas yang selama ini bekerja sebagai buruh, dan pedagang di pasar juga semakin merasa sulit, di tengah pandemi corona.
Saat ini ada seratus KK penyintas di pengungsian Balaroa yang masih bertahan.
Untuk bertahan hidup, mereka berjualan kue dengan menitipkan dagangan ke kios dan terkadang mendapat bantuan dari para donatur.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.