KOMPAS.TV - Sumadi (60) meninggal mendadak di perempatan lampu merah dekat Tol Madiun, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, seusai menjemput dua santri Temboro, Sabtu (25/4/2020) sore.
Sebelum meninggal dunia, sopir rental warga asal Desa Sentul, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang, itu sempat merasakan sesak napas.
Baca Juga: Sopir Angkot Jalani Rapid Test Secara Drive Thru di Kantor Kemenhub
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun Muhammad Zahrowi mengatakan, pihaknya sudah membawa jenazah korban bersama tim RSUD Caruban ke rumah sakit.
"Kami membawa jenazah korban dengan APD lengkap dan standar penanganan jenazah Covid-19," kata Zahrowi sebagaimana dikutip dari Kompas.com, Minggu (26/4/2020).
Menurutnya, alasan tim mengunakan standar penanganan Covid-19 karena sudah banyak santri di pesantren itu positif terjangkit virus corona.
Diceritakan Zahrowi, peristiwa itu bermula saat Sutiyo (54) warga Desa Rejoso, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang, menyewa mobil rental yang dikemudikan korban Sumadi untuk menjemput anaknya dan keponakannya di Pondok Pesantren Temboro, Magetan.
Setibanya di Pesantren Temboro korban merasakan sesak napas dan meminta beristirahat sejenak.
Kemudian, sekitar pukul 14.36 WIB, Sumadi kembali merasakan sesak napas akhirnya tidak sadar diri saat mobil berhenti di perempatan lampu merah Dumpi, Desa Bagi, Kecamatan Madiun.
Mengetahui korban tak sadarkan diri, Sutiyo beserta anak dan keponakannya panik dan keluar dari mobil.
Pasca-peristiwa itu, tiga penumpang yang ada di dalam mobil itu dibawa ke RSUD Caruban.
Baca Juga: 2 Pasien Corona Baru, Tak Tunjukkan Gejala Demam, Sesak Napas, Batuk dan Pilek
Diberitakan sebelumnya, Sumadi (60), seorang sopir rental asal Desa Sentul, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang meninggal mendadak seusai menjemput dua santri Temboro, Sabtu (25/4/2020) sore.
Sumadi meninggal dalam posisi duduk memegang setir mobil di perempatan lampu merah dekat gerbang tol Madiun, Dumpil, Desa Bagi, Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun.
Jenazah sopir itu dibawa Tim BPBD bersama tim RSUD Caruban ke rumah sakit dengan menggunakan standar penanganan Covid-19 mengingat sudah banyak santri di pesantren itu positif terjangkit virus corona.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.