JAWA BARAT, KOMPAS TV - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan warga yang melanggar Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akan dicatat sebagai pelanggar hukum.
Ridwan Kamil mengatakan, berdasarkan hasil monitoring di lima wilayah yang melaksanakan PSBB yaitu Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, dan Kabupaten Sumedang, ternyata belum efektif.
"Kami mendapati jumlah trafik lalu lintas menurun drastis, artinya itu positif. Tapi masih didapati banyak warga yang berkegiatan yang dilarang oleh PSBB," kata pria yang akrab disapa Kang Emil itu saat meninjau Posko Check Point wilayah perbatasan Sumedang-Bandung di Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Rabu (22/4/2020).
Karena itu, Emil menegaskan, kepada bupati, wali kota, kapolres, dan dandim di wilayah masing-masing, harus lebih konsisten menjaga wilayahnya.
Baca Juga: Ridwan Kamil: Begini Cara Bedakan Bantuan Provinsi Atau Bukan
Selama PSBB berlangsung, ada dua hal yang perlu dicek, yaitu mengikuti protokol kesehatan seperti menggunakan masker atau tidak. Selanjutnya, yang juga harus dicek adalah niat warga untuk berkegiatan.
Emil menuturkan, yang diperbolehkan selama PSBB ada delapan kegiatan seperti logistik, kesehatan, pangan, dan kegiatan lainnya.
"Kalau di luar itu, yang tidak boleh berkegiatan itu cara mengeceknya adalah harus ada surat dari perusahaannya. Seperti pekerja perusahaan logistik, harus menunjukkan surat dari perusahaannya," tutur Emil.
Jika warga tidak menaati aturan PSBB, maka personel gabungan di posko check point bisa mengeluarkan sanksi. Sanksi pertama, kata Emil, berupa surat tilang atau surat teguran.
Baca Juga: Hari Pertama PSBB Kota Bandung, Ridwan Kamil Pantau Langsung!
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.