SEMARANG, KOMPAS.TV - Sejumlah pengrajin tahu dan tempe di Kelurahan Jomblang, Kota Semarang, Jawa Tengah, mengalami dampak dari naiknya harga bahan baku kedelai import. Untuk mengurangi tingginya biaya produksi, para pengrajin tahu tempe memilih mengurangi jumlah produksinya. Seperti Nirhasan, salah satu pengrajin tahu di Kelurahan Jomblang, ini. Dia mengaku harga kedelai impor mengalami kenaikan sekitar 1.500 rupiah, dari sebelumnya 6.500 rupiah, menjadi 8.000 rupiah. Mensiasati kenaikan harga kedelai impor, ia memilih mengurangi jumlah produksi harian. Yang biasanya setiap hari mampu memproduksi satu ton, kini berkurang menjadi lima kwintal. Tidak hanya pengrajin tahu namun juga pengrajin tempe, seperti Yunisri Rahayu, yang mensiasati dengan mengurangi takaran bahan baku yang digunakan. Biasanya Yunisri memproduksi sekitar 63 kilo, saat ini ia menyiasatinya dengan mengurangi stok menjadi 55 kilo. Selain tingginya harga dollar yang berimbas pada naiknya harga kedelai impor, dampak wabah corona juga berpengaruh terhadap menurunnya daya beli masyarakat di pasaran.
#Kedelai #PengrajinTahuTempe #ProduksiTahuTempe
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.