MAKASSAR, KOMPAS.TV - Badan pengawas pemilu provinsi sulawesi selatan berencana memberikan pendidikan politik bagi anak SMP pendidikan politik sedini mungkin di nilai penting untuk mencegah anak menjadi apatis pada politik dan memotivasi anak muda di sulawesi selatan untuk terlibat aktif dalam politik.
Pendidikan politik pada anak remaja di gaungkan oleh badan pengawas pemilu sulsel komisioner bawaslu sulsel syaful jihad memaparkan tingkat ketertarikan anak muda di sulsel masih sangat rendah dalam diskusi publik bertema momentum politik muda di pilkada 2020 bersama network for indonesian democratif atau netflid dan kompastv, syaful menyayangkan sosialisasi politik yang baru di berikan saat anak berusia 17 tahun atau SMA.
Menurutnya pendidikan politik harusnya di berikan sedini mungkin anak-anak remaja di usia smp yang sudah akrab dengan internet bisa mengakses informasi apa pun termasuk politik jika tidak di dampingi dan di bekali dengan pendidik politik yang tepat anak-anak remaja bisa menjadi apatis sebaliknya jika di dampingi dengan pendidikan politik yang benar.
Hal yang sama di sampaikan oleh ketua netflid indonesia dahlia umar, pendidikan politik seperti bahaya politik uang dan politisasi isu sarah bisa menjadi penyaring informasi bagi generasi muda agar tidak terjebak dalam politisasi yang kerap menjadikan isu sara sebagai pemecah politik/serta menjadi pengawas demokrasi di dinasti politik.
di tahun 2020 dan 2024 nanti jumlah anak muda dan pemilih pemula di pemilu cukup tinggi untuk itu pendidikan politik sedini mungkin harus di lakukan agar generasi muda tidak apatis pada politik dan ikut mengawal demokrasi di pemilu dan pilkada 2020 ini.
#Pilkada2020
#bawaslukotamakassar
#KPUmakassar
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.