KOMPAS.TV - Sejak Awal 2020, bencana banjir sudah berulang kali melanda Wilayah DKI Jakarta.
Sejumlah kalangan pun berharap ada solusi jitu dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI jakarta untuk mencegah permasalahan tahunan tersebut.
Namun demikian, Pemprov DKI Jakarta tampaknya belum juga menemukan solusi konkret pencegahan banjir.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun enggan membeberkan solusi mencegah banjir yang terus terjadi di Ibu Kota.
Saat wartawan menanyakan solusi banjir, Anies hanya menjawab bahwa saat ini Pemprov fokus pada evakuasi warga.
Padahal, berdasarkan perkiraan dari Badan Meteorologi, Kimatologi, dan Geofisika (BMKG), Jakarta akan terus diguyur hujan hingga Maret 2020 mendatang.
Baca Juga: Banjir Jabodetabek Karena Permasalahan Drainase, Ini Solusi Yang Ditawarkan Menteri PUPR
Terkait dengan prakiraan tersebut, Anies hanya meminta masyarakat waspada, tanpa membeberkan solusinya.
"Volumenya akan besar sekali. Jadi kami mengimbau pada seluruh masyarakat untuk waspada saja. Kemudian bila membutuhkan bantuan dan evakuasi respons ke kami, kontak kami ke 112," ucap Anies Baswedan di Pintu Air Manggarai, Jakarta, Selasa (25/2/2020).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu telah menggelar rapat dengan jajarannya di Pintu Air Manggarai pada Selasa (25/2/2020).
Dia menyebut bahwa kesimpulan dari rapat yang dijalaninya hingga saat ini terkait dengan pengendalian air.
Salah satunya adalah dengan memastikan seluruh pintu air berfungsi dengan baik termasuk Pintu Air Manggarai dan Pintu Air Karet.
"Tapi tadi kita monitor semua. Jadi kita membangun posko di pintu air Manggarai ini supaya dekat dengan pos pemantauan. Kemudian kedua juga kita mudah berkumpul semuanya. Termasuk BBWSC tadi," tambah Anies.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.