Bakir pun tak tinggal diam. Sedikit berteriak, ia meminta teman-temannya tidak panik. Juga tetap berpegangan erat pada kayu agar tak terbawa arus sungai yang deras.
“Yang di tengah itu panik, terus saya teriak agar jangan panik. Kalau panik makin susah,” tuturnya.
Bakir kemudian mencari akar yang cukup panjang di bibir sungai. Berbekal akar itu, dia menarik temannya satu persatu ke pinggir sungai.
“Saya langsung cari akar yang panjang, lalu saya lempar ke teman yang di tengah,” ujar Bakir. “Satu-satu saya tarik ke pinggir. Total ada enam orang yang saya tarik.”
Sementara Danu Wahyu, menuturkan saat air sungai mulai deras posisinya sedang berada di bibir sungai bersama Bakir.
"Saya naik ke permukaan. Jadi posisi saya tidak di dalam sungai saat kejadian," ucap Danu.
Baca Juga: Polda DIY akan Lakukan Pemeriksaan Kegiatan Susur Sungai Pramuka SMPN 1 Turi
Ketika banjir datang, Danu melanjutkan, sempat melihat beberapa temannya tenggelam. Secara spontan, Danu langsung melompat ke dalam sungai.
"Lihat ada yang tengelam terguling-guling, saya langsung lompat berenang. Saya tarik dua yang perempuan ke pinggir, sama satu yang (pegangan) batu di tengah (sungai)," kata Danu.
Ratusan siswa SMPN 1 Turi, Sleman, Yogyakarta, sebelumnya dilaporkan hanyut saat mengikuti kegiatan pramuka susur sungai pada Jumat (21/2/2020).
Dalam insiden tersebut, sebanyak 7 siswa meninggal dunia. Sedangkan tiga orang masih dalam pencarian setelah terseret arus sungai.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.