PALU, KOMPAS.TV - BKSDA Sulawesi Tengah akhirnya mendapatkan bantuan, tenaga ahli reptil dari Australia , untuk membantu melepaskan ban dari seekor buaya di Palu, Sulawesi Tengah.
Ini bukan persiapan untuk sirkus atau pertunjukan hewan liar.
Melainkan pemasangan perangkap di sepanjang Sungai Palu, untuk menyelamatkan buaya berkalung ban.
Metode penangkapan menggunakan beberapa peralatan, di antaranya, kamera pemantau yang di pasang di bawah Sungai Palu, serta perangkap besi sepanjang enam meter.
Kemudian perangkap diletakkan sesuai dengan lokasi favorit buaya biasa berjemur.
Perangkap pun dibiarkan terpasang di lokasi itu dengan harapan, buaya berkalung ban itu masuk dengan menangkap umpan yang telah disiapkan di dalam perangkap besi.
Nantinya jika buaya sudah masuk dalam perangkap, akan memudahkan petugas untuk melepas ban yang ada pada buaya.
Matthew Nicolas Wright dan Chris Wilson, yang merancang perangkap ini, untuk membantu BKSDA Palu melepas jerat ban pada buaya.
Usai kembali dari Jakarta untuk mengurus perizinan, Matt langsung mengobservarsi sepanjang sungai palu yang menjadi lokasi ditemukannya buaya berkalung ban.
Bantuan dari pemerhati reptil tidak datang begitu saja.
Sebelumnya BKSDA Palu , memang telah membuat sayembara bagi orang yang dapat melepas ban yang mengalungi buaya itu.
Sebelum Tim BKSDA telah melakukan berbagai upaya untuk mengeluarkan ban dari leher buaya.
Mulai dari melakukan upaya evakuasi ban dari leher buaya sendiri, hingga membuat sayembara.
Namun selama 4 tahun, upaya ini gagal, dan buaya tetap berkalung ban.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.