JAKARTA, KOMPAS.TV – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menjelaskan, ada sejumlah pemerintah kabupaten/kota di Jawa Barat yang sudah siap melaksanakan program 'Wajib Militer' bagi siswa sekolah.
Dedi mengatakan, wewenang pelaksanaan program itu bukan hanya pada gubernur saja, melainkan juga pada bupati atau wali kota.
“Beberapa daerah ada yang sudah menyediakan. Kan kewenangannya ada di bupati, wali kota juga, bukan hanya kewenangan di provinsi saja,” jelasnya di Gedung DPR RI, Selasa (29/4/2025), dikutip dari laporan tim liputan KompasTV.
Baca Juga: Reaksi Dedi Mulyadi Disebut ‘Gubernur Konten’ saat Rapat di Komisi II DPR dan Kemendagri
Menurutnya, program itu akan dilaksanakan mulai 2 Mei 2025 mendatang di Kota Bandung. Meski demikian, sudah ada beberapa daerah yang siap melakukan pembinaan kerja sama.
“Saya di tanggal 2 (Mei) akan menyelenggarakan itu di Kota Bandung. Tetapi, Kabupaten Purwakarta, bupatinya telpon saya, (katanya) sudah siap untuk melakukan pembinaan kerja sama dengan Batalion Armed 9 Pasopati,” bebernya.
“Kemudian, Kabupaten Cianjur menyatakan sudah siap. Nanti malam saya cek lagi yang bupati atau wali kotanya memiliki kesiapan.”
Dedi Mulyadi menegaskan, siswa peserta program itu rencananya akan berada di barak selama enam bulan atau bahkan setahun. Selama berada di barak, para siswa itu tetap menerima pelajaran.
“Berarti kalau misalnya 6 bulan itu, misalnya pelajaran dia selama di sekolah itu tetap diajarkan, tetap belajar di sekolah,” tegasnya.
“Mereka tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar, gurunya mengajar di sekolah, cuma bedanya mereka melaksanakan kegiatan itu di area komplek militer atau polri. Nanti ada ruang kelasnya, nanti ada guru yang dari sekolah di mana di asal untuk berkunjung,” beber gubernur Jawa Barat.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Ungkap Masalah di BUMD: Banyak Diisi Tim Sukses
Mengenai kategori siswa bermasalah yang menjadi prioritas program tersebut, Dedi Mulyadi mencontohkan siswa yang sering tawuran hingga sering mabuk-mabukan.
“Tukang tawuran, tukang mabuk, tukang main mobil legend yang kalau malam kemudian tidurnya tidak mau sore, ke orang tuanya melawan, melakukan pengancaman di sekolahnya, bikin ribut, bolos terus, dari rumah berangkat ke sekolah, ke sekolah gak nyampe.”
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.