TANAH LAUT, KOMPAS.TV - Pemerintah Kabupaten Tanah Laut bersama Pengadilan Negeri Pelaihari meluncurkan kolaborasi layanan yang menghadirkan layanan hukum berupa persidangan dan penerbitan dokumen kependudukan ke desa-desa.
Launching program Pilanduk Langkar Masuk Desa digelar di Aula Kantor Desa Durian Bungkuk, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Kamis pagi.
Program ini merupakan scaling up atau pengembangan dari program Pilanduk Langkar (Program Inovasi Sidang di Luar Gedung Pengadilan dalam Rangka Layanan Kependudukan Kolaborasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tanah Laut dengan Pengadilan Negeri Pelaihari), menjadi inovasi layanan terpadu kerja sama antara Pemkab Tanah Laut melalui Disdukcapil dengan Pengadilan Negeri Pelaihari.
Tujuannya adalah memberikan layanan hukum dan kependudukan yang inklusif serta merata hingga ke masyarakat desa.
Program ini melayani sidang di luar gedung terhadap perkara-perkara permohonan perbaikan atau perubahan data/dokumen kependudukan, pencatatan kematian yang terlambat didaftarkan, pencatatan perkawinan yang terlambat didaftarkan, serta pengesahan status anak, tanpa harus datang ke Pengadilan Negeri Pelaihari dan kantor dinas.
Inovasi ini diklaim akan mempermudah masyarakat pedesaan, utamanya dalam hal akses layanan, serta menghemat biaya transportasi, tenaga, dan waktu.
Selain itu, pihak gereja juga telah mendukung program ini dengan menyediakan bantuan biaya bagi warga masyarakat tidak mampu yang memerlukan layanan Pilanduk Langkar ini.
Inovasi ini disebut baru pertama kali dilakukan di Indonesia, dengan dukungan aplikasi dan stakeholder terkait lainnya, termasuk pihak gereja.
Pemkab pun bertekad memperluas penerapannya ke desa-desa lain.
Pemerintah Kabupaten Tanah Laut memastikan program ini akan terus berlanjut.
Kerja sama dengan Pengadilan Negeri untuk menghadirkan Pilanduk Langkar Masuk Desa di desa-desa lain akan terus dilakukan, kendati pimpinan pengadilan berganti.
#manews
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.