LUMAJANG, KOMPAS.TV - Aktivitas vulkanik Gunung Semeru di Kabupaten Malang dan Lumajang, Jawa Timur kembali meningkat dengan terjadinya erupsi pada Selasa (29/4/2025) pagi. Letusan kali ini memunculkan kolom abu setinggi 900 meter di atas puncak Mahameru atau berada di ketinggian 4.576 meter di atas permukaan laut.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Ghufron Alwi, melaporkan bahwa kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal, mengarah ke barat dan barat laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 125 detik.
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada pukul 05.17 WIB. Tinggi kolom letusan teramati sekitar 900 meter di atas puncak atau 4.576 meter di atas permukaan laut," kata Ghufron dikutip dari Antara.
Sebelum letusan pagi ini, Semeru sudah mengalami dua kali erupsi dini hari, masing-masing pada pukul 01.20 WIB dan 03.09 WIB.
Baca Juga: Kembali Erupsi, Gunung Marapi di Sumbar Berstatus Waspada
Kedua letusan tersebut tidak teramati secara visual, namun aktivitasnya terdeteksi melalui rekaman seismograf dengan amplitudo maksimum mencapai 23 mm dan durasi lebih dari 110 detik.
Meski intensitas letusan meningkat, status Gunung Semeru masih berada di Level II (Waspada). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan beberapa rekomendasi penting untuk keselamatan masyarakat.
Masyarakat diimbau untuk:
Mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai dan lembah yang berhulu di puncak Semeru, terutama di Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat.
Baca Juga: Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, Kolom Abu Capai 4 Kilometer
PVMBG juga mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan, terutama saat hujan deras mengguyur wilayah sekitar.
Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa, dan dikenal sebagai salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.