SOLO, KOMPAS.TV - Menyusuri gang sempit di Kampung Batik Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Anda akan menemukan kedai Ledre Laweyan.
Ledre merupakan kuliner kuno yang telah ada sejak zaman Raja Mataram dan masih bertahan hingga sekarang.
Secara sederhananya, ledre sebenarnya bukan makanan yang sulit untuk dibuat.
Ledre yang terbuat dari beras ketan, kelapa dan pisang ini dimasak hingga berkerak di wajan.
Nama ledre sendiri diambil dari proses pembuatannya yaitu dielet-elet atau dilembutkan dan diendre-endre atau dipipihkan.
Namun seiring perkembangan zaman, bahannya kemudian ditambah dengan cokelat atau keju sesuai selera.
Beberapa penikmat kuliner pernah memberi ulasan di media sosial, hingga mengundang banyak penikmat kuliner lainnya untuk datang.
Mereka yang mencicipi langsung di tempat, bahkan berasal dari berbagai daerah.
Ledre ini merupakan salah satu kuliner kuno, bahkan ledre tertulis di salah satu karya sastra zaman dahulu.
Sang pemilik kedai menyebut bahwa ia masih bertahan untuk terus menjual ledre karena ingin ikut melestarikan budaya agar tidak punah.
Ledre dijual mulai dari Rp3 ribu hingga Rp4.500 per buah. Jika Anda singgah ke Kota Solo, tak ada salahnya datang dan mencoba mencicipi ledre ini, sembari wisata merasakan sajian favorit bangsawan Mataram.
Baca Juga: Lebaran Betawi 2025 di Monas: Dihadiri Pramono-Rano hingga Sajikan Budaya Kuliner Khas untuk Warga
#kulinersolo #ledre #kulinerkuno
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.