NUSAKAMBANGAN, KOMPAS.TV- Sejumlah napi terorisme (napiter) melakukan ikrar setia kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Selasa (15/4/2025).
Kali ini dilakukan di Nusakambangan, Cilacap Jawa Tengah, sekaligus menegaskan deradikalisasi yang dilakukan Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) berjalan efektif.
Kepala BNPT Komjen Pol Eddy Hartono, menekankan, pelaksanaan Ikrar NKRI merupakan bukti pelaksanaan program deradikalisasi di dalam pembinaan yang dilaksanakan oleh Tim Koordinasi Pelaksanaan Deradikalisasi telah berjalan dengan baik.
"Tadi kita (kemarin-red) melaksanakan ikrar terhadap 5 narapidana terorisme di Lapas Pasir Putih, ini menjadi bukti nyata bahwa deradikalisasi berjalan efektif melalui sinergi yang kuat antara BNPT, Lapas, Densus 88, dan semua stakeholder terkait,” ujar Eddy Hartono. Dikutip dari laman bnpt.go.id.
Baca Juga: Eks Napiter Dukung Kapolri yang Minta Waspada Sel Teroris Bangkit Imbas Konflik Israel Palestina
Komjen Eddy menjelaskan jika program deradikalisasi menjadi bukti nyata kehadiran negara dalam memberikan perlindungan terhadap seluruh warga negara tidak terkecuali kepada para napiter.
"Bahwa program deradikalisasi terhadap rekan-rekan ini jangan dipandang sebagai kegiatan yang sifatnya formalitas, (Ikrar NKRI) ini adalah menunjukan kegiatan negara hadir untuk memberikan perlindungan kepada warganya dan memberikan jaminan baik kehidupan maupun kesejahteraan nantinya," ungkapnya.
Adapun Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Jawa Tengah Kunrat Kasmiri menegaskan, sinergitas dan kolaborasi penting dilakukan dalam menjamin keberhasilan program deradikalisasi.
"Memang kita harus berkolaborasi bersama, ini adalah tanggung jawab kita bersama bukan hanya tanggung jawab kami di lapas, bukan hanya tanggung jawab BNPT tapi kita kerja selama simultan, terencana, kemudian ada jangka pendek, panjang, pada saat dari awal mereka berproses, sampai dengan mereka reintegrasi di luar sana pun kami koordinasi," sambung Kunrat.
Ia menambahkan dengan adanya sinergitas antar seluruh stakeholder dalam Program Deradikalisasi diharapkan dapat mencegah kembalinya napiter saat bebas ke jaringannya dan kembali terpapar paham radikal.
"Jangan sampai bahwa setelah mereka bebas kembali ke jaringannya lagi nah ini yang dikhawatirkan," ujarnya.
Seperti diketahui, Ikrar NKRI menjadi salah satu indikator keberhasilan program deradikalisasi yang dilaksanakan secara terencana, terpadu, sistematis, dan berkesinambungan oleh Lapas Nusakambangan bersama BNPT, Densus 88, dan instansi terkait.
Diharapkan, para napiter mampu menjalani sisa masa pidana dengan semangat baru, serta mempersiapkan diri menjadi warga negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan dan cinta Tanah Air.
Adapun kemarin, napiter yang melakukan Ikrar Setia NKRI di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Pasir Putih, Nusakambangan, berjumlah lima orang. Mereka terdiri dari empat orang berasal dari Lapas Kelas IIA Pasir Putih, sementara satu lainnya dari Lapas Kelas I Batu.
Baca Juga: Mantan Napiter Ikuti Pelatihan Pembuatan Pakan Ternak
Dari jumlah tersebut, tiga diantaranya merupakan bagian dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berafiliasi dengan ISIS, dan dua lainnya dari kelompok Jamaah Islamiyah. Salah seorang napiter diketahui terlibat dalam peristiwa Bom Panci Bintara.
Prosesi pengucapan ikrar berlangsung khidmat ditandai dengan mencium bendera Merah Putih dan pembacaan ikrar di Aula Lapas Pasir Putih Nusakambangan dan dihadiri oleh jajaran Kepala UPT Pemasyarakatan se-Nusakambangan dan Cilacap, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri, Kodim Cilacap, Polresta Cilacap, Polsek Nusakambangan, Kementerian Agama Cilacap, serta Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Nusakambangan.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.