Kompas TV regional bali nusa tenggara

Di NTB, Pos Indonesia Salurkan Bansos Sembako dan PKH Triwulan I 2025 Capai 99%

Kompas.tv - 30 Maret 2025, 11:58 WIB
di-ntb-pos-indonesia-salurkan-bansos-sembako-dan-pkh-triwulan-i-2025-capai-99
Petugas PT Pos Indonesia saat mendata penerima bantuan sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH) di Mataram, Nusa Tenggara Barat (Sumber: Dok PT Pos Indonesia)
Penulis : Deni Muliya

MATARAM, KOMPAS.TV – Pada triwulan I 2025, PT Pos Indonesia (Persero) atau PosIND merealisasikan penyaluran bantuan sosial (bansos) berupa sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH) dari Kementerian Sosial (Kemensos) di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) telah mencapai 99 persen.

Baca Juga: Capaian-Strategi PT Pos Indonesia Salurkan Bansos PKH dan Program Sembako

Untuk di Mataram, NTB, menurut Andi Rosa Muhammad Ramdan, Ketua Tim Pelaksana Penyaluran Bantuan Sosial Tahun 2025 dari PT. POS Indonesia Persero, mendapatkan alokasi penyaluran sebanyak 53 ribu KPM (Keluarga Penerima Manfaat).

Pihaknya berhasil menyalurkan kurang lebih kepada 53.200 penerima KPM. 

“Sukses penyaluran bansos ini layak diapresiasi. Mengingat beberapa wilayah di NTB termasuk dalam kategori 3T (terluar, terisolir, tertinggal). Tentunya menyalurkan bansos di wilayah 3T tak semudah di kota yang akses infrastrukturnya memadai,” ujar Andi Rosa dalam keterangannya di Jakara yang diterima Kompas.tv pada Minggu (30/3/2025).

Sejauh ini, pihaknya melakukan penyaluran bansos dengan tiga mekanisme. Pertama, melakukan penyaluran di Kantor Pos. Kedua, penyaluran bantuan di komunitas. Terakhir melakukannya dengan antaran langsung atau disebut door to door ke rumah KPM.

“Door to door ini untuk KPM yang berusia lanjut, sedang sakit, maupun disabilitas,” ujarnya.

Andi Rosa menjelaskan, dalam penyaluran bansos di seluruh Tanah Air, PosIND menggunakan aplikasi Pos Giro Cash (PGC).

Hal ini untuk memastikan transparansi dan akurasi data. Setiap petugas juru bayar yang melakukan penyaluran dipastikan melakukan perekaman data KPM menggunakan PGC.

Apalagi aplikasi PGC ini telah dilengkapi fitur pendukung berupa geotagging, foto rumah, dan foto penerima bantuan.

Aplikasi ini pun dirancang adaptif dengan kondisi tanpa jaringan internet.

Dengan demikian, lanjut Andi Rosa, petugas juru bayar tetap bisa melakukan penyaluran dan perekaman data KPM hingga ke daerah terpencil, meski ketiadaan sinyal.

Nanti setelah petugas kembali mendapatkan sinyal internet, secara otomatis semua data yang telah dikumpulkan sebelumnya akan langsung terunggah realtime.

“Kita yang di wilayah 3T tanpa jaringan internet ataupun offline, kita menggunakan perekaman mode offline. Jadi pada saat kita ada di conference area yang ada jaringan internet, barulah kita naikkan data KPM yang sudah kita rekam tadi,” kata Andi Rosa

Baca Juga: Daftar Lowongan Kerja Lulusan SMA/SMK di Rekrutmen Bersama BUMN 2025: Pos Indonesia, INKA, Pertamina

Menurut Andi Rosa, menyalurkan bansos terutama di wilayah 3T penuh tantangan.

Beberapa hal yang dihadapi petugas juru bayar yaitu kondisi geografis yang tidak bisa diakses kendaraan, kendala cuaca buruk berupa hujan dan ombak tinggi.

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x