SEMARANG, KOMPAS.TV - Meski harus menghabiskan waktu di kamar indekos, bukan berarti tidak bisa produktif, salah satunya dalam sektor ekonomi. Hal ini dibuktikan oleh Dickri Tifani Badi, seorang anak kos di Wilayah Gayamsari, Kota Semarang yang sukses menjalani bisnis hampers.
Menjelang Lebaran, pesanan hampers terus meningkat. Mulai dari hampers berisi kue kering hingga sembako banyak dipesan. Meski bisnis hampers ini dilakukan di kamar indekos, namun, dalam sehari pesanan bisa mencapai 200 paket hampers baik secara langsung maupun daring.
Ide awal membuka bisnis hampers di kamar indekos sekitar dua tahun lalu ini, ketika gaji dan THR Dickri belum cair, sehingga ia harus memutar otak untuk membuka peluang usaha yang menjanjikan dengan modal dari sisa saldo rekening yang ia miliki.
Bisnis hampers yang sudah dilakoni sejak tahun 2023 dipilih karena banyak orang yang membeli hampers untuk momen penting seperti Lebaran, Natal, atau pun wisuda.
“Kebetulan gaji sama THR itu belum turun, masih ada sisa uang di rekening, ini diputarkan untuk apa, akhirnya aku diskusi sama teman, akhirnya terbentuklah parsel ini. Punya usaha hampers yang saya tekuni ini sudah tiga tahunan mas, tepatnya sejak 2023," kata Dickri Tifani Badi, penjual hampers.
"Untuk ramainya orderan itu moment Lebaran, terus biasanya moment Natal,” tambahnya.
Tahun ini Dicki berusaha mengurangi penggunaan plastik untuk mengemas hampers buatannya dengan menawarkan penggunaan tas dari anyaman bambu. Tak hanya terlihat berbeda, penggunaan tas anyaman bambu untuk pengemasan hampers lebaran ini juga terlihat estetik. Harga hampres yang ditawarkan oleh Dickri pun bervariasi berkisar antara Rp100.000 hingga Rp250.000, disesuaikan dengan isi paket hampers yang diinginkan pelanggan.
#bisnishampers #hamperslebaran #beritajateng
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.