JAKARTA, KOMPAS.TV - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo melakukan peninjauan ke Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Jakarta di Rorotan, Jakarta Utara, Kamis (20/3/2025).
Sebelumnya, muncul keluhan sejumlah warga yang tinggal di sekitar RDF Rorotan karena bau yang timbul dari tempat tersebut.
Saat peninjauan, Pramono mengatakan, bau menyengat dari RDF Rorotan disebabkan penimbunan sampah lama.
"Sebenarnya RDF Rorotan ini dirancang daya tampung sampahnya itu 5.000 (ton), artinya 3 hari atau 2 hari sudah harus habis," tuturnya di lokasi, dipantau dari YouTube Warta Kota.
Akan tetapi, menurut keterangan Pramono, yang sudah terjadi adalah penimbunan sampah di RDF Rorotan mencapai 10 hari lebih.
Baca Juga: Tak Tahan Bau, Ratusan Warga Akan Unjuk Rasa Tolak RDF Rorotan Hari Jumat
Dalam kesempatan ini, Pramono juga menegaskan, pihaknya akan bertanggung jawab terhadap dampak yang ditimbulkan dari RDF Rorotan.
Ia memerintahkan pengangkutan sampah menggunakan truk tertutup.
"Supaya air lindinya yang netes di jalan dan sebagainya itu tidak terjadi," katanya.
Promono juga menyatakan komitmennya untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di RDF Rorotan.
"Ini akan kita tangani, kita selesaikan, baru kemudian nanti kalau memang komisioning (pengujian)-nya sudah baik, saya tadi meminta komisioningnya melibatkan warga supaya mereka melihat langsung, terutama yang terdampak," ujarnya.
Baca Juga: Warga Datangi RDF Plant Rorotan Karena Bau dan Polusi Udara, Pengolahan Sampah Dihentikan Sementara
Promono juga menyampaikan langkah yang akan diambilnya terkait warga yang terdampak komisioning sebelumnya.
"Siapa pun yang terdampak karena komisioning kemarin, maka saya sudah meminta memerintahkan kepala dinas nanti segera dikoordinasikan di dalam untuk diselesaikan, kami bertanggung jawab," tuturnya.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Warta Kota
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.