BANTEN, KOMPAS.TV - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi yang berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan akibat cuaca ekstrem.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak, Febby Rizky Pratama, menegaskan bahwa masyarakat di daerah rawan bencana harus lebih waspada menghadapi kondisi ini.
"Kami berharap warga yang tinggal di daerah rawan bencana alam tetap meningkatkan kewaspadaan bencana hidrometeorologi itu," ujar Febby Rizky Pratama di Lebak, Selasa (18/3/2025).
Fenomena bencana hidrometeorologi terjadi akibat cuaca ekstrem yang ditandai dengan hujan lebat, angin kencang, dan petir. Dampaknya meliputi tanah longsor, pergerakan tanah, gelombang tinggi, banjir, dan banjir bandang.
Untuk mengurangi risiko korban jiwa, BPBD Lebak telah mengeluarkan peringatan dini kepada masyarakat di wilayah rawan bencana. Hal ini dilakukan mengingat beberapa hari lalu, cuaca ekstrem telah menyebabkan longsoran tanah di ruas Jalan Cipanas menuju objek wisata "Negeri di Atas Awan" di Kecamatan Sobang.
Baca Juga: BMKG Sebut Curah Hujan di Jawa Tengah Masih Tinggi hingga April 2025 Akibat La Nina Lemah
Topografi Kabupaten Lebak yang terdiri dari pegunungan, perbukitan, aliran sungai, dan pesisir pantai membuat daerah ini rentan terhadap bencana hidrometeorologi, sehingga kesiapsiagaan perlu ditingkatkan.
"Kami minta relawan juga aparatur kecamatan, kelurahan/desa, dan masyarakat yang tinggal di lokasi rawan bencana agar meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem itu," kata Febby Rizky Pratama.
Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah Lebak diperkirakan akan mengalami hujan lebat disertai petir dan angin kencang dalam beberapa hari ke depan.
Untuk menghadapi potensi bencana ini, BPBD telah melakukan sosialisasi dan edukasi pencegahan bencana kepada masyarakat, terutama nelayan di pesisir selatan, penduduk yang tinggal di kawasan pegunungan, perbukitan, daerah aliran sungai, serta kawasan hutan.
Selain itu, koordinasi dengan instansi terkait juga terus diperkuat guna meningkatkan kesiapsiagaan.
"Kami juga menjalin kerja sama dan koordinasi dengan instansi terkait untuk mengantisipasi bencana alam itu," katanya dikutip dari Antara.
Sebagai langkah mitigasi, BPBD Lebak telah menyiagakan tenaga kebencanaan dan relawan, serta berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Polri, TNI, Dinas PUPR, PLN, Dinas Sosial, BNPB, BPBD Provinsi Banten, dan Basarnas Banten.
Selain tenaga lapangan, peralatan evakuasi juga telah dipersiapkan dalam kondisi optimal untuk segera dioperasikan jika terjadi bencana. Beberapa peralatan yang disiagakan antara lain:
Selain itu, stok logistik dan obat-obatan juga telah dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan selama tiga bulan ke depan.
Dalam upaya membantu warga yang terdampak bencana, BPBD juga fokus pada penanganan pasca-bencana, termasuk menyediakan makanan, air bersih, tempat tidur yang layak, serta fasilitas sanitasi di pos pengungsian.
"Kami memperkuat jaringan dan koordinasi untuk menangani pasca-bencana agar bisa ditangani dengan baik, sehingga warga terpenuhi kebutuhan pelayanan dasar di antaranya makan, minum, tidur dan memiliki toilet yang layak di pos pengungsian," kata Febby Rizky Pratama.
Dengan berbagai langkah yang telah disiapkan, diharapkan masyarakat dapat lebih siap menghadapi potensi bencana akibat cuaca ekstrem serta mengurangi dampak yang ditimbulkan.
Baca Juga: Peringatan Dini BMKG Rabu 19 Maret: 13 Wilayah Waspada Hujan Lebat hingga Hujan Ekstrem
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.