YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Menyambut arus mudik Lebaran 2025, Kepolisian Daerah (Polda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah merancang strategi pengaturan lalu lintas guna mengantisipasi lonjakan pemudik yang diperkirakan mencapai 6 juta orang.
Wakil Kepala Polda DIY Brigadir Jenderal (Brigjen) Polisi Adi Vivid Agustiadi Bachtiar, menyampaikan bahwa jumlah pemudik pada Lebaran tahun ini diperkirakan lebih rendah dibandingkan dengan momen Tahun Baru 2025.
"Kalau dibandingkan dengan tahun baru kemarin, saat itu prediksinya mencapai 9 juta. Untuk Lebaran tahun ini, sekitar 6 juta orang," ujarnya di kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin (17/3/2025).
Brigjen Adi Vivid menjelaskan bahwa tingkat kepadatan lalu lintas saat Tahun Baru lebih tinggi karena tidak ada arus keluar, sedangkan pada Lebaran, beberapa warga Yogyakarta juga mudik ke daerah lain.
Namun, dengan perkiraan 1,5 juta kendaraan yang akan memasuki DIY, kepadatan arus lalu lintas tetap menjadi perhatian utama.
Polda DIY telah mempersiapkan berbagai langkah untuk mengelola arus lalu lintas, termasuk pengaturan saat pembukaan fungsional Jalan Tol Jogja-Solo hingga Exit Tol Tamanmartani, Kalasan, Sleman.
Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Kembali Buka Pendaftaran Mudik Gratis untuk Lebaran 2025, Cek Syaratnya
"Kami dan jajaran sudah siap, termasuk pembukaan pintu tol secara fungsional. Tentu nanti akan disesuaikan dengan situasi di lapangan," ujar Brigjen Adi Vivid dikutip dari Antara.
Selain itu, guna memantau pergerakan kendaraan yang masuk dan keluar DIY, tiga titik pemantauan CCTV telah dipasang untuk kendaraan masuk dan satu titik untuk kendaraan keluar.
Data yang diperoleh dari sistem ini akan digunakan untuk mengambil keputusan terkait rekayasa lalu lintas guna menghindari kepadatan di beberapa titik krusial.
Direktur Lalu Lintas Polda DIY, Kombes Pol. Yuswanto Ardi, menjelaskan bahwa skema rekayasa lalu lintas akan diterapkan secara dinamis sesuai dengan tingkat kepadatan kendaraan.
Ia menambahkan bahwa lonjakan kendaraan yang diprediksi mencapai 1,5 juta unit tidak akan terjadi secara bersamaan, melainkan berlangsung secara bertahap.
"Pemerintah juga menerapkan kebijakan work from anywhere (WFA) sehingga masa libur lebih panjang dan masyarakat memiliki fleksibilitas dalam menentukan perjalanan," kata Kombes Pol. Yuswanto.
Sebagai bagian dari strategi pengaturan arus mudik, Tol Jogja-Solo hingga Exit Tol Tamanmartani akan mulai beroperasi secara fungsional pada 24 Maret 2025.
Namun, ia mengingatkan bahwa tol tersebut masih dalam tahap awal dan belum sepenuhnya dilengkapi dengan fasilitas pendukung. "Fungsional artinya hanya bisa dilewati, tetapi masih ada beberapa fasilitas yang belum lengkap. Tol ini juga hanya akan dibuka pada siang hari karena penerangannya terbatas," ucapnya.
Selain itu, pemudik diimbau untuk mempertimbangkan jalur alternatif guna menghindari potensi kepadatan di Exit Tol Tamanmartani.
"Exit tol ini akan mengarah ke Jalan LPMP, yang merupakan jalan kabupaten dengan kapasitas berbeda jauh dari jalan tol. Ini bisa menyebabkan kepadatan. Kami sarankan bagi yang tidak perlu keluar di Tamanmartani untuk memilih Exit Tol Prambanan," ujarnya.
Baca Juga: Penemuan Kerangka Manusia di Ladang Tebu Bantul Yogyakarta, Polisi Beberkan Hal Ini
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.