LOMBOK, KOMPAS.TV - Gempa tektonik dangkal yang mengguncang wilayah Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis (13/3/2025) dini hari dipicu oleh aktivitas sesar aktif di dasar laut, demikian penjelasan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Direktur Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan bahwa pusat gempa berada di darat dengan kedalaman 27 kilometer, tepatnya 85 kilometer arah barat Lombok Tengah.
"Berlokasi di darat pada jarak 85 kilometer barat Lombok Tengah di kedalaman 27 km. Gempa ini berkekuatan 4,2 magnitudo," jelasnya dikutip dari Antara.
Baca Juga: Peringatan Dini BMKG: Fenomena Worm Moon dan Perigee Bulan Berpotensi Picu Banjir di Indonesia
Getaran gempa terasa di beberapa wilayah sekitar pukul 00.32 WITA dengan intensitas II MMI (Modified Mercalli Intensity).
Guncangan dirasakan penduduk di berbagai lokasi mulai dari Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Utara, dan Lombok Tengah di NTB, hingga menjangkau Kabupaten Badung, Gianyar, dan Kota Denpasar di Bali.
Informasi sebaran dampak gempa ini dikumpulkan dari laporan masyarakat yang merasakan guncangan.
Meskipun terasa di banyak wilayah, BMKG menegaskan, berdasarkan analisis seismologis, gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Hingga beberapa waktu setelah kejadian, BMKG belum menerima laporan kerusakan akibat gempa tersebut. Pemantauan juga belum mendeteksi adanya gempa susulan.
Baca Juga: BMKG Sebut Gerhana Bulan Total Terjadi 14 Maret, Bisa Disaksikan di Indonesia Bagian Timur
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti petunjuk dari pemerintah setempat.
Masyarakat juga diharapkan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya hingga analisis menyeluruh dari BMKG dirilis.
Informasi terkini mengenai aktivitas seismik dapat diakses melalui aplikasi InfoBMKG, media sosial resmi infoBMKG, atau dengan menghubungi langsung kantor BMKG terdekat di Nusa Tenggara Barat maupun Bali.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV/Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.