SEMARANG, KOMPAS.TV - NFC I-CAN memiliki fungsi untuk membantu masyarakat tuna netra dalam melatih mendengarkan bunyi-bunyi kata bahasa yang belum terdapat dalam huruf braille. Alat ini merupakan kolaborasi antara Fakultas Ilmu Budaya dengan Fakultas Ilmu Komputer Udinus Semarang.
Inspirasi penemuan alat ini dari apa yang mereka alami dari dalam kelas kebetulan terdapat mahasiswa penyandang tuna netra dan kesulitan dalam mempelajari bunyi-bunyian dalam bahasa Inggris.
Secara internasional ada simbol tersendiri bunyi-bunyian dalam bahasa Inggris dan belum pernah dipelajari sebelumnya di sekolah. Sehingga, mereka membuat terobosan berupa alat bantu berupa kartu dan website yang bisa digunakan mahasiswa tuna netra.
Cara kerja dari alat bantu ini yakni terlebih dahulu smartphone masuk pada laman, setelah itu kartu I-CAN yang disentuhkan pada smartphone akan muncul bunyi pengucapan lafal huruf atau fonetik dalam bahasa Inggris sesuai kartu tersebut. Sehingga para mahasiswa tuna netra bisa memahami bunyi-bunyi dalam bahasa Inggris.
“Itu kami membuat sebuah trobosan berupa penggunaan alat bantu berupa kartu dan juga website yang bisa digunakan oleh mahasiswa disabilitas netra untuk mengakses atau mempelajari bunyi-bunyi bahasa Inggris tersebut dengan menggunakan kartu yang kami sebut I-CAN,” ujar Raden Arief Nugroho, Ketua Tim/Dekan FIB Udinus Semarang.
“Aplikasi ini sungguh mudah di gunakan ya, kami buat memang tujuan nya mudah digunakan oleh teman-teman difabel netra ya. Jadi dalam aplikasi ini ada screen reader jadi teman-teman tuna netra bisa mengetahui menu apa saja yang ada di dalam websiter kami, yang kami buat, sehingga untuk menggunakannya cukup mudah dengan perintah suara pun bisa digunakan,” ujar Prof Muljono, anggota tim.
Mahasiswa disabilitas netra, Rohmat Abdul Bashar, mengaku merasa terbantu dengan temuan alat ini, sehingga kini dia mulai memahami huruf-huruf International Phonetic Alphabet (IPA) yang sebelumnya tidak ada pada huruf braille yang dipelajarinya.
“Penemuan ini sangat bermanfaat, karena membantu saya untuk memahami fonetic dan huruf IPA, karena sebelumnya huruf-huruf itu tidak ada dalam braille, dan juga dui kartu ini ada suara untuk meunjukkan bunyi-bunyian itu, dan ada contoh kata nya,” kata Rohmat Abdul Bashar, mahasiswa disabilitas netra.
Alat ini masih akan terus dikembangkan, agar ke depan tidak hanya pengucapan huruf tunggal saja, namun, juga kata. Selain membantu mahasiswa disabilitas netra, diharapkan temuan ini juga menjadikan pendidikan ke depan lebih inklusi.
#nfci-can #tunanetra #bahasainggris
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.