Kompas TV regional jawa tengah dan diy

Soal Warga Sleman Alami Gejala Keracunan, Polisi Segera Periksa Penyedia Makanan Pesta Pernikahan

Kompas.tv - 9 Februari 2025, 22:15 WIB
soal-warga-sleman-alami-gejala-keracunan-polisi-segera-periksa-penyedia-makanan-pesta-pernikahan
Di posko aduan keracunan makanan tercatat 130 warga terindikasi keracunan dengan gejala mual, pusing, hingga diare. Keracunan massal yang diduga akibat mengkonsumsi makanan pesta pernikahan terjadi di Krasakan, Lumbungharjo, Tempel, Sleman, Yogyakarta. (Sumber: Kompas TV/Michael Aryawan)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Deni Muliya

SLEMAN, KOMPAS.TV  - Sebanyak 130 warga mengalami gejala keracunan seusai menghadiri acara pernikahan di Padukuhan Krasakan, Tempel, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (8/2/2025).

Terkait peristiwa keracunan massal itu, Kapolresta Sleman, Kombes Edy Setyanto Erning Wibowo menegaskan, pihaknya telah melakukan penyelidikan awal, usai mendapatkan laporan.

"Kita sedang lakukan penyelidikan perkara tersebut," kata Edy saat dihubungi Wartawan, Minggu (9/2/2025).

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor (Polresta) Sleman, AKP Riski Adrian menjelaskan, pihaknya segera memeriksa sejumlah pihak dalam waktu dekat.

Riski mengatakan, pihaknya baru mendapatkan laporan keracunan massal hari ini, Minggu (09/02/2025).

"Pas dapat informasi dari Polsek (Tempel), kami langsung turun ke lokasi. Kami buat laporan informasi, mungkin dalam waktu dekat kami melakukan pemeriksaan pihak-pihak terkait," katanya, Minggu (09/02/2025).

Baca Juga: 46 Warga Ponorogo Keracunan Massal Usai Santap Makanan Hajatan, 1 Orang Meninggal

Ia menjelaskan, pihaknya juga telah berkomunikasi dengan pihak penyelenggara hajatan, namun mereka juga menjadi korban dugaan keracunan.

"Tadi kami udah komunikasi dengan yang punya acara. Dia juga korban, bahkan besan-besannya di rumah sakit semua, opname. Jadi tadi kami hanya wawancara aja, mau kami bawa ke kantor untuk pemeriksaan, tapi masih di rumah sakit," sambungnya.

Rencananya, kata dia, pemeriksaan juga akan dilakukan terhadap penyedia jasa makanan atau katering yang terlibat.

"Iya (pemeriksaan katering), akan kami periksa semua. Kan yang tahu kateringnya dimana, beli dimana (makanan yang disuguhkan) kan yang punya hajatan. Kami harus periksa sumbernya dulu, yang punya hajatan," bebernya.

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Tribun Jogja

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x