SEMARANG, KOMPAS.TV - Sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Upgris Semarang menyelenggarakan acara pernikahan adat Jawa. Mulai dari perencanaan, persiapan hingga penyelenggaraan, sepenuhnya dikerjakan oleh mahasiswa.
Dilibatkannya mahasiswa menjadi penyelenggara pagelaran mantu adat Jawa sebagai bekal keterampilan lain atau alternatif profesi bagi mereka setelah lulus jika tidak menjadi tenaga pendidik.
“Bahwa mahasiswa disamping dibekali ilmu mengajar, juga dibekali oleh membuat konten juga, content creator, kemudian yang satu lagi entrepeneur,” ujar Suyitno, dosen pengampu.
Sementara itu, Rizal salah satu mahasiswa yang juga menjadi ketua panitia mengatakan pagelaran pernikahan adat Jawa menambah pengalaman yang tidak bisa didapatkan saat perkuliahan di dalam kelas. Ia berharap keterampilannya ini bisa diimplementasikan setelah lulus kuliah.
“Kalau dibilang senang, kami dari panitia sangat senang sekali, suka dengan adanya ini. Karena nantinya bisa menambah pengalaman kami yang mana kita berkuliah biasa itu tidak mendapatkan pengalaman seperti ini. Tidak dapat berkomunikasi dengan pihak luar, dengan vendor, bahkan dengan konsumsi, dan yang lain-lain,” ujar Rizal Eka, mahasiswa, ketua panitia acara.
“Untuk pengalaman memang sangat banyak yang kami rasakan, dan kami dapat dan nanti bisa diimplementasikan di pasca kuliah,” tambahnya.
Diharapkan dengan menjadi wirausahawan, setelah lulus mahasiswa tidak hanya dapat menciptakan lapangan kerja bagi diri sendiri. Namun, juga berkontribusi dalam mengurangi angka pengangguran terdidik.
#cegahpengangguran #kewirausahaan #mahasiswa
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.