JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi Jakarta masih akan dilanda hujan ekstrem hingga awal Februari 2025.
Hujan sangat deras yang mencapai lebih dari 50 mm per jam diprakirakan masih akan terjadi khususnya di wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Sumatera Barat hingga dasarian pertama Februari.
Hal ini, kata BMKG, disebabkan oleh fenomena atmosfer seperti Maden Julian Oscilliation (MJO) di Samudra Hindia mengarah ke wilayah Indonesia yang secara umum saat ini dalam periode puncak musim hujan bersamaan dengan fenomena La nina lemah.
Di saat yang bersamaan, tim maritim BMKG juga mendeteksi adanya fenomena bulan baru dan Perigee (jarak terdekat Bulan ke Bumi) pada 29 Januari - 2 Februari 2025.
Baca Juga: Banjir Jakarta: 32 RT Masih Terendam, 1.179 Warga Jakbar Mengungsi
Fenomena tersebut berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum yang memicu banjir rob di sejumlah daerah di Indonesia.
Oleh sebab itu, BMKG meminta masyarakat kawasan pesisir untuk melakukan segenap upaya antisipasi atas potensi hujan ekstrem yang juga mampu meningkatkan volume banjir pesisir (rob), termasuk di Jakarta.
"Intensitas curah hujan dampaknya untuk daerah pesisir adalah ketika terjadi berbarengan dengan fase pasang maksimum. Volume bertambah ketika terjadi pasang maksimum," kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo di Jakarta, Kamis (30/1/2025), dikutip dari Antara.
Eko mengungkapkan, peningkatan curah hujan itu tidak ada kaitannya dengan tinggi gelombang air laut sehingga aktivitas pelayaran kapal nelayan atau transportasi laut cenderung masih kondusif.
Namun potensi banjir rob ini menurut dia, akan berdampak pada aktivitas masyarakat di pesisir secara umum, aktivitas tambak garam dan perikanan darat, serta bongkar muat di pelabuhan.
Baca Juga: Peringatan Dini BMKG 30 Januari hingga 1 Februari: Waspada Hujan Lebat hingga Sangat Lebat
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.