JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Prabowo mengungkapkan keinginannya untuk meningkatkan kerjasama Indonesia dengan pemerintah India. Karena itu, Prabowo meminta timnya untuk memangkas birokrasi agar kerjasama kedua negara dapat dipercepat.
Prabowo menyatakan bahwa pembicaraannya dengan PM Narendra Modi membahas peningkatan kerjasama, khususnya di bidang ekonomi.
Ia ingin kerjasama ini cepat terealisasi, sehingga birokrasi harus dipangkas.
Presiden Prabowo Subiant meminta jajarannya melakukan efisiensi anggaran. Penghematan anggaran diperlukan untuk membiayai program-program prioritas pemerintahan Prabowo-Gibran.
Keinginan presiden ini tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025. Dalam Inpres tersebut, presiden menargetkan penghematan anggaran baik di pusat maupun daerah pada 2025 mencapai 306,6 triliun rupiah lebih.
Dalam Inpres, Presiden Prabowo juga memerintahkan untuk membatasi belanja pada kegiatan yang bersifat seremonial, kajian, studi banding, publik, dan seminar atau focus group discussion.
Ia juga meminta biaya perjalanan dinas pejabat dipangkas hingga 50 persen.
Menurut Presiden Prabowo, dengan memangkas anggaran perjalanan dinas, dapat menghemat Rp 20 triliun lebih.
Ia menyebut anggaran yang dihemat bisa digunakan untuk memperbaiki puluhan ribu sekolah.
Prabowo meminta seluruh jajarannya mematuhi keputusannya untuk menghemat anggaran negara.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut langkah penghematan anggaran atas instruksi presiden tidak akan mengubah postur APBN.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengungkapkan bahwa penghematan anggaran dapat digunakan untuk membiayai program-program yang langsung menyentuh masyarakat, termasuk program makan bergizi.
Program makan bergizi gratis menjadi salah satu program prioritas pemerintahan Prabowo-Gibran.
Presiden Prabowo bahkan menargetkan di akhir 2025, semua anak Indonesia bisa mendapatkan makan bergizi gratis.
#makanbergizigratis #prabowo #gibran #apbn
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.