JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengguna LRT Jabodebek kini dapat menggunakan sejumlah metode pembayaran untuk menggunakan moda transportasi tersebut, mulai dari kartu hingga pembayaran digital.
Executive Vice President LRT Jabodebek, Mochamad Purnomosidi mengatakan, pengguna LRT Jabodebek dapat melakukan pembayaran menggunakan berbagai jenis kartu, seperti Kartu Multi Trip (KMT), kartu uang elektronik dari bank seperti e-Money, Tapcash, Flazz, Brizzi, dan JakCard.
Selain itu, pengguna yang lebih menyukai pembayaran digital juga dapat menggunakan aplikasi Access by KAI dan LinkAja. Dengan pilihan yang beragam ini, setiap pengguna dapat memilih metode pembayaran yang paling nyaman dan praktis.
Baca Juga: Kereta Api Madiun Jaya Kembali dengan Rute Madiun-Jakarta, Ini Jadwalnya
"Kami memahami bahwa setiap pengguna memiliki kebutuhan dan preferensi yang berbeda. Oleh karena itu, kami menyediakan berbagai opsi pembayaran untuk memastikan beragam pengguna dapat menikmati perjalanan dengan mudah dan tanpa hambatan," kata Purnomosidi dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.tv, Kamis (16/1/2025).
Ia menjelaskan, untuk menggunakan layanan LRT Jabodebek, saldo minimum yang harus tersedia di kartu adalah Rp10.000. Sedangkan pengguna aplikasi LinkAja diharapkan memastikan saldo minimum sebesar Rp20.000 untuk dapat melakukan pembayaran perjalanan LRT Jabodebek dengan lancar.
Ia melanjutkan, tarif perjalanan LRT Jabodebek menggunakan sistem berbasis jarak tempuh. Pada jam sibuk (Peak Hour), tarif dasar dimulai dari Rp5.000 dengan kenaikan Rp700 per kilometer, dan tarif maksimum sebesar Rp20.000. Sementara itu, pada jam non-sibuk (Off-Peak Hour), tarif maksimum hanya Rp10.000.
Baca Juga: Libur Panjang 25-29 Januari 2025, Ini Jadwal Kereta Tambahan Tujuan Semarang, Yogya, Solo, Surabaya
"Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional juga diberlakukan tarif Off-Peak Hour untuk memberikan perjalanan yang lebih terjangkau bagi masyarakat," ujarnya.
Pengisian saldo kartu dapat dilakukan di loket stasiun untuk KMT, serta melalui berbagai kanal lainnya seperti mobile banking, minimarket, dan ATM untuk kartu uang elektronik bank. Beberapa stasiun LRT Jabodebek juga menyediakan layanan pengisian saldo, termasuk Stasiun Jatimulya, Bekasi Barat, Cikunir 1, Jatibening Baru, Halim, TMII, Cawang, Pancoran bank bjb, Harjamukti, Cikoko, Kuningan, dan Dukuh Atas BNI.
Purnomosidi mengungkap, sepanjang tahun 2024, 96 persen pengguna LRT Jabodebek memilih menggunakan KMT dan kartu uang elektronik sebagai metode pembayaran utama mereka. Sementara itu, pembayaran digital melalui aplikasi seperti Access by KAI dan LinkAja mencatatkan kontribusi sebesar 4 persen.
Baca Juga: KAI Berlakukan Gapeka 2025, Tiket Kereta Keberangkatan 1 Februari Sudah Bisa Dibeli
LRT Jabodebek juga memberikan solusi untuk kendala teknis terkait pembayaran, petugas Passenger Service di stasiun siap membantu menyelesaikan kendala tersebut.
"Keberagaman pilihan pembayaran adalah salah satu upaya kami untuk memberikan pengalaman perjalanan yang menyenangkan bagi semua pengguna. Dengan berbagai opsi yang tersedia, kami berharap setiap orang dapat menikmati layanan LRT Jabodebek dengan lebih mudah," tutur Purnomosidi.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.