Kompas TV regional banten

Peringatan Dini BMKG: Waspada Bencana Hidrometeorologi di Wilayah Lebak Banten

Kompas.tv - 9 Januari 2025, 19:34 WIB
peringatan-dini-bmkg-waspada-bencana-hidrometeorologi-di-wilayah-lebak-banten
Foto ilustrasi cuaca ekstrem, petir sebelum turun hujan deras.  (Sumber: Pixabay via bpbd.bogorkab.go.id)
Penulis : Kiki Luqman | Editor : Deni Muliya

LEBAK, KOMPAS.TV - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, mengingat curah hujan di wilayah tersebut masih cukup tinggi sepanjang bulan ini.

Potensi bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir, banjir bandang, pergerakan tanah, hingga angin kencang dapat terjadi.

Terutama jika curah hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang dan petir melanda wilayah tersebut. 

Menurut laporan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kondisi ini diperkirakan masih akan terjadi dalam dua pekan mendatang.

"Kami minta agar meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi," ujar Kepala BPBD Kabupaten Lebak, Febby Rizky Pratama, Kamis.

Baca Juga: PJ Gubernur Tinjau Langsung Program Makan Bergizi Gratis

"Kami mengeluarkan peringatan dini guna mengurangi risiko kebencanaan sehubungan cuaca buruk yang terjadi di wilayah Lebak itu," tambah Febby.

Masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana, seperti kawasan pegunungan, perbukitan, aliran sungai, dan pesisir pantai, diimbau untuk lebih meningkatkan kesiapsiagaan terhadap cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan bencana. 

Kabupaten Lebak yang memiliki topografi berupa pegunungan dan perbukitan, serta terdapat aliran sungai dan kawasan pesisir, dikategorikan sebagai wilayah rawan bencana hidrometeorologi. 

Oleh karena itu, BPBD terus mengingatkan aparatur kecamatan, kelurahan/desa, dan masyarakat untuk bersiap menghadapi dampak cuaca ekstrem.

Sebagai langkah antisipasi, BPBD Lebak gencar menyosialisasikan dan memberikan edukasi terkait pencegahan bencana alam kepada masyarakat.

Termasuk nelayan pesisir, warga yang bermukim di kawasan pegunungan, perbukitan, daerah aliran sungai, dan kawasan hutan. 

Selain itu, koordinasi dengan berbagai instansi terkait juga dioptimalkan untuk menghadapi kemungkinan terjadinya bencana.

"Kami juga mengoptimalkan koordinasi dengan instansi terkait untuk mengantisipasi bencana alam itu," kata Febby dikutip dari Antara.

Baca Juga: Dampak Bibit Siklon Tropis 97S, BMKG: Waspadai Hujan Lebat-Gelombang Tinggi hingga 3 Hari ke Depan




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x