BANTEN, KOMPAS.TV - Uus, warga Desa Cisimeut, Kecamatan Leuwidamar, Lebak, Banten menjalani kehidupan penuh perjuangan dalam mengasuh kedua anaknya, Mustaqim (17 tahun) dan Rufita Maulida Wilhelmina (13 tahun) yang menderita lumpuh layu. Kedua anaknya hanya bisa terbaring lemah dan mengonsumsi makanan cair karena tidak mampu mengunyah.
Menurut Uus, kedua buah hatinya lahir dalam keadaan sehat dan normal. Namun, saat usia mereka menginjak tujuh bulan, mulai muncul tanda-tanda tubuh lemas yang akhirnya berujung pada kelumpuhan.
Setelah menjalani pemeriksaan medis di Rumah Sakit Adjidarmo Rangkasbitung dan RSCM Jakarta pada 2013, diketahui bahwa keduanya mengalami gangguan saraf yang menghambat fungsi tubuh.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh Uus dan suaminya, Ahmad Ripai, termasuk pengobatan tradisional hingga medis. Meski dokter menganjurkan fisioterapi rutin untuk anak-anak mereka, keterbatasan biaya transportasi dan kebutuhan sehari-hari membuat mereka tak mampu melanjutkan pengobatan.
Kini, Mustaqim dan Rufita dirawat di rumah. Pilu hati Uus melihat teman-teman seusia anak-anaknya bisa bermain dan beraktivitas, sementara kedua buah hatinya hanya terbaring lemah.
Bahkan untuk berbicara pun mereka kesulitan, akibat kelumpuhan yang juga memengaruhi gerakan mulut.
Sebagai seorang ibu, Uus hanya berharap bisa memiliki cukup biaya untuk membawa Mustaqim dan Rufita menjalani pengobatan rutin.
Ia bermimpi agar anak-anaknya dapat menjalani kehidupan yang lebih baik di masa depan.
#banten #kisahinspiratif #anakanak
Baca Juga: Pangkoarmada RI Sebut 3 Oknum TNI yang Terlibat Penembakan Bos Rental Mobil Diperiksa Puspomal
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.