2 Kakak Beradik Tewas di Kediri, Sepupu Sebut Kebutuhan Semasa Hidup Dikirimi Keluarga

KOMPAS.TV –  Dua perempuan kakak beradik yang ditemukan meninggal dunia di kamar rumah mereka, Desa Rembang, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, jarang keluar rumah.

Kedua wanita kakak beradik tersebut berinisial FPS (45) dan YFS (44). Mereka ditemukan dalam kondisi membusuk di kamar rumah mereka, Minggu (5/1/2025).

Mengutip pemberitaan Kompas.com, Senin (6/1/2025), sepupu kedua korban, Yuyun, menyebut semasa hidupnya kebutuhan keduanya dikirimi keluarga.

“Mereka jarang keluar rumah. Semua kebutuhan seperti makanan dan uang dikirimkan oleh keluarga,” ujar Yuyun, saat ditemui di lokasi.

Baca Juga: Kakak Beradik Asal Kediri Ditemukan Meninggal Dalam Rumah, Polisi Sebut Tak Ada Kekerasan di Jenazah

Keduanya diketahui pernah menjalani perawatan di panti rehabilitasi di Lamongan milik seorang kreator konten terkenal. 

"Sepulang dari sana, mereka sempat membaik, tapi kondisinya kembali memburuk karena kurang bersosialisasi," imbuhnya.

Penemuan kedua mayat tersebut berawal saat seorang pencari rumput mencium bau menyengat dari rumah mereka.

Kapolsek Ngadiluwih, AKP Agung Saefudin, menyebut keduanya diduga meninggal lima hari sebelumnya, dan tidak ada tanda-tanda penganiayaan.

“Kami pastikan tidak ada luka kekerasan pada tubuh jenazah,” ujarnya setelah pemeriksaan di lokasi.

Kedua korban diketahui  hidup di rumah peninggalan orang tuanya. Orang tua mereka sudah meninggal dunia beberapa tahun lalu.

Kondisi ini, diduga  memicu depresi yang berujung pada isolasi sosial.

Menurut keterangan seorang kerabat korban, keduanya merupakan lulusan perguruan tinggi ternama di Surabaya.

Bahkan, salah satu dari mereka pernah mendapat tawaran pekerjaan di Jakarta.

Baca Juga: Kakak Beradik di Kediri Ditemukan Tewas dalam Rumah, Polisi: Ada Riwayat Depresi

“Orangnya pintar-pintar, tapi tawaran itu tidak diambil,” kenang salah satu kerabat.

Polisi memastikan jenazah kedua korban telah dievakuasi ke RS Bhayangkara Kota Kediri untuk visum luar.

“Visum selesai, tapi laporan lengkapnya belum saya terima,” ungkap AKP Agung Saefudin. Setelah proses pemulasaraan, jenazah akan diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.