JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan (Kapolda Sulsel) Irjen Yudhiawan Wibisono mengungkap asal mesin cetak yang digunakan dalam kasus pencetakan dan peredaran uang palsu di Gowa, Sulawesi Selatan.
"Untuk mesin cetaknya dibelinya di Surabaya, tapi barang dari China," ungkap Yudhi dalam konferensi pers pengungkapan kasus pembuatan dan peredaran uang palsu di Kabupaten Gowa, Kamis (19/12/2024).
"Nilainya Rp600 juta," katanya menambahkan.
Baca Juga: Transaksi Jual Beli Uang Palsu di Gowa Sulsel, Polisi: Perbandingannya 1 Banding 2
Adapun uang palsu yang beredar ini, menurut pihak kepolisian, dibuat dengan cukup teliti sehingga mirip dengan uang asli.
"Ini cukup teliti, dan kalau kita lihat nanti ada dengan sinar ultraviolet itu, uangnya ada muncul itu tanda-tanda air," kata Yudhi.
Hingga saat ini, 17 orang tersangka berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian, di mana dua di antaranya merupakan oknum dari bank BUMN (Badan Usaha Milik Negara) Indonesia.
Baca Juga: Kapolda Sulsel Ungkap Dugaan Uang Palsu Digunakan untuk Pilkada, Hingga Direncanakan Mulai 2022
Adapun awal dari kasus ini adalah adanya laporan oleh masyarakat di wilayah Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulsel, tentang dugaan peredaran uang palsu.
Kemudian setelah kepolisian melakukan penyelidikan, lokasi produksi uang palsu akhirnya berhasil ditemukan, yaitu di Gedung Perpustakaan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.