TERNATE, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas I Sultan Baabullah Ternate mengingatkan para pengguna transportasi laut di Maluku Utara (Malut) untuk berhati-hati terhadap potensi penurunan jarak pandang yang disebabkan oleh cuaca buruk.
Menurut Dhea Widyasista, petugas prakirawan BMKG di Ternate, cuaca buruk yang ditandai dengan hujan melanda sebagian besar wilayah Malut.
Ia menegaskan bahwa kondisi ini dapat memengaruhi aktivitas pelayaran akibat penurunan jarak pandang.
"Selain itu, angin bertiup dari arah barat laut hingga utara dengan kecepatan 10-40 km/jam, sehingga BMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi hujan lebat disertai petir di wilayah Ibu, Jailolo, Oba, Wasile, Maba, Obi, dan sekitarnya," jelas Dhea.
Pihak BMKG juga merilis prakiraan cuaca terbaru selama lima hari kedepan untuk wilayah Malut pada hari ini Minggu, 15 Desember 2024 hingga Jumat (20/12).
Baca Juga: Presiden Prabowo Usul Kepala Daerah Dipilih DPRD: Biaya Mahal, Perbaiki Sistem Pilkada
Diperkirakan, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang akan terjadi hingga Jumat sore depan.
Pada pagi tadi, sebagian wilayah seperti Morotai, Loloda, Jailolo, Bacan, Gane, dan Obi akan dilanda hujan ringan hingga lebat, sementara pada siang hingga sore hari, intensitas hujan berpotensi meningkat di wilayah Tobelo, Ibu, Jailolo, Oba, Wasile, Maba, Weda, Gane, Bacan, Obi, Patani, dan sekitarnya.
Adapun BMKG juga mengingatkan bahwa fenomena cuaca ini bisa berlangsung hingga pukul 12.00 WIT. Dhea menyarankan masyarakat untuk terus memantau informasi terbaru melalui kanal resmi BMKG dan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem.
Di sisi lain, Kepala BMKG Kelas I Sultan Baabullah Ternate, Sakimin, menekankan pentingnya kesiapan masyarakat dan pemerintah dalam menghadapi dampak cuaca buruk, seperti curah hujan tinggi dan angin kencang.
"Menyikapi hal tersebut diharapkan para pemangku kepentingan dan seluruh komponen masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi di Wilayah Provinsi Maluku Utara dan selalu mengikuti informasi resmi dari Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Babullah Ternate," katanya dikutip dari Antara.
Ia juga mengingatkan agar masyarakat memperhatikan lingkungan sekitar untuk mengurangi risiko bencana, seperti tidak membuang sampah sembarangan, menjaga kebersihan, dan menata lingkungan.
Selain itu, koordinasi antara pihak terkait perlu diintensifkan untuk meminimalkan dampak buruk dari kondisi cuaca yang ekstrem.
Baca Juga: Bandara I Gusti Ngurah Rai Siap Layani Lonjakan Penumpang Natal dan Tahun Baru| SPESIAL NATARU
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.