Kompas TV regional sumatra

Keluarga Dokter Koas Unsri Korban Dugaan Penganiayaan di Palembang Berharap Pelaku Diproses Hukum

Kompas.tv - 14 Desember 2024, 16:40 WIB
keluarga-dokter-koas-unsri-korban-dugaan-penganiayaan-di-palembang-berharap-pelaku-diproses-hukum
Ilustrasi penganiayaan. (Sumber: Pixabay)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Vyara Lestari

PALEMBANG, KOMPAS.TV - Wahyu Hidayat selaku ayah dari Muhammad Luthfi, dokter koas dari Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri) berharap terduga pelaku penganiayaan, DT, dapat diproses hukum.

Mengutip pemberitaan Kompas.com, Sabtu (14/12/2024), Wahyu mengaku keluarganya fokus pada pemulihan korban dan menyerahkan kasus ini sepenuhnya kepada pihak kepolisian.

"Kami sudah melaporkan kejadian ini ke polisi dan berharap pelaku dapat diproses sesuai hukum yang berlaku di Indonesia," kata Wahyu di RS Bhayangkara M Hasan Palembang, Jumat.

Keluarga korban menegaskan bahwa mereka ingin keadilan ditegakkan dan pelaku mempertanggungjawabkan perbuatannya. Proses hukum kasus ini masih berjalan di kepolisian.

Baca Juga: Buntut Kasus Penganiayaan Dokter Koas, Unsri Bentuk Tim Investigasi

Sebelumnya diberitakan, rekaman video tentang dugaan penganiayaan terhadap Luthfi tersebar di media sosial.

Dalam rekaman tersebut, seorang pria berkaus merah terlihat memukul Luthfi bertubi-tubi. Belakangan diketahui, pria tersebut merupakan sopir rekan sejawatnya.

Dugaan penganiayaan tersebut dilaporkan terjadi pada Rabu (11/12/2024) di sebuah tempat makan di Palembang.

Peristiwa itu diduga berawal dari permasalahan jadwal piket malam tahun baru yang diatur oleh Luthfi.

Namun, salah satu dokter koas berinisial LD tidak menerima jadwal tersebut. LD kemudian bertemu dengan Luthfi dengan ditemani ibunya, LN, dan sopirnya, DT untuk membahas masalah itu.

Kuasa hukum DT, Titis Rachmawati, menyebut LN meminta agar jadwal piket LD diatur ulang. Namun, Luthfi dianggap tidak merespons permintaan tersebut.

Akibatnya, DT terpancing emosi dan melakukan tindakan kekerasan.

"Menurut dia (DT), korban itu tidak merespons. Kalau orang tidak direspons, itu tidak ditanggapi, jadi dia (DT) terprovokasi," ujar Titis di Mapolda Sumsel, Jumat (13/12/2024).

Titis juga mengatakan pihaknya mengupayakan jalan damai melalui mediasi antara kedua belah pihak.

"Kami memohon maaf dan bertanggung jawab menemui keluarga korban. Kita akan upayakan mediasi agar masalah ini tidak melebar," ujar Titis.

Baca Juga: FK Unsri Kecam Pelaku Kekerasan Terhadap Dokter Koas Buntut Jadwal Piket

Terpisah, Rektor Unsri Prof Dr Taufiq Marwa mengecam keras tindakan kekerasan yang menimpa mahasiswanya.

Ia menegaskan bahwa pihak kampus tidak membenarkan segala bentuk kekerasan, meskipun peristiwa ini terjadi di luar lingkungan kampus.

"Tindakan kekerasan seperti ini jelas tidak dapat dibenarkan. Kami mengecam keras tindakan tersebut," ujar Taufiq.

Pihaknya pun telah membentuk tim investigasi internal untuk menyelidiki kasus ini lebih lanjut.


 




Sumber : Kompas.com




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x