SEMARANG, KOMPAS.TV - Saat ditemui di rumah duka Kota Semarang, bibi dari siswa SMK Negeri 4 Kota Semarang yang tewas usai ditembak oknum polisi menyatakan, adanya dugaan intervensi dari pihak kepolisian dan oknum wartawan.
Pihak keluarga diminta mengikhlaskan kematian korban dan tidak memperpanjang kasus penembakan tersebut. Namun, pihak keluarga menolak permintaan dari pihak aparat kepolisian, terkait pembuatan pernyataan bahwa kasus telah selesai.
“Pihak keluarga diminta untuk memberikan statement seperti kalau keluarga ikhlas dan tidak memperpanjang masalah ini. Tapi kita menolak waktu itu, karena kita butuh berunding dengan keluarga besar terlebih dulu tentang masalah ini. kita sudah ikhlas untuk kepergian korban, tapi kesalahan ditimpahkan kepada korban, jadi kita keluarga bersama-sama untuk mengembalikan nama baik korban,” ujar Diah Pitasri, bibi korban.
Ayah asuh korban juga membenarkan, bahwa ada aparat kepolisian dan oknum wartawan yang mengenakan baju biru memintanya, untuk memberikan pernyataan ke ikhlasan dan tidak memperpanjang kasus penembakan tersebut.
“Mungkin yang pakai baju biru adalah wartawan dari pihak kepolisian, yang ingin kita membuat video untuk klarifikasi tentang keluarga yang sudah tidak memperpanjang masalah, tapi dari pihak kami keluarga menolak. Akan tetapi tetap di unggah oleh mereka, namun tetap dari keluarga tidak ada pernyataan selesai, “ jelas Nursalam, ayah asuh korban.
Keluarga berharap ada hukuman yang setimpal bagi pelaku penembakan terhadap korban. Sehingga, tidak hanya pemberhentian dengan tidak hormat (PTDH) saja, namun juga hukuman pidana penjara atas kasus pembunuhan.
#penembakan #polisi #semarang
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.