BOYOLALI, KOMPAS.TV - Sebagian orang menganggap gedebog atau pelepah pisang adalah bagian dari limbah yang dibiarkan atau dibuang begitu saja, karena pohon pisang umumnya hanya dimanfaatkan buah dan daunnya saja.
Namun ternyata, para siswa jurusan teknologi farmasi, SMK negeri 1 Sambi Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, mampu mengkreasikan pelepah pisang menjadi keripik yang kaya protein dan serat, serta bercita rasa gurih dan bernilai ekonomi.
Salah satu siswa kelas 11 jurusan teknologi farmasi SMK negeri 1 Sambi, Sila Srihartini menjelaskan, bahwa ide awal pembuatan keripik tersebut adalah karena banyaknya pelepah pisang di lingkungan sekolah yang dibuang atau dibiarkan begitu saja setelah buah pisang dipanen.
Melihat hal tersebut, Sila dan sejumlah temannya didampingi guru, mencari tahu kandungan gizi dan manfaat dari pelepah pisang. Setelah diketahui banyak manfaat yang terkandung di dalam pelepah pisang, kemudian mereka mencoba berkreasi membuat camilan keripik pelepah pisang.
“Saya tadi membuat keripik gedebog pelepah pisang karena melihat banyaknya gedebog pisang yang terbuang, sehingga pak guru mempunyai ide untuk mengolah gedebog pisang menjadi keripik dengan menggunakan tepung, yang sudah dibumbui lalu digoreng,” ucap Sila.
“Tentunya saya sangat senang karena saya bisa mengetahui bahwa gedebog pisang biasanya yang dibuang begitu saja, ternyata bisa dimanfaatkan dengan baik,” lanjutnya.
Pembuatan keripik pelepah pisang ini merupakan bagian dari pembelajaran dalam memanfaatkan limbah menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi, dan memberikan alternatif camilan.
Proses pembuatan keripik pelepah pisang diawali dengan mengambil pelepah pisang dari pohon yang sudah dipanen buahnya, kemudian dipotong dan diambil seratnya, lalu direndam menggunakan air garam dan kapur selama delapan jam.
Setelah itu ditiriskan, diberi tepung adonan yang sudah diberi bumbu, lalu digoreng dengan menggunakan sedikit minyak. Kemudian dikemas dalam kemasan 100 gram, untuk keripik pelepah pisang para siswa membuatnya dengan dua pilihan rasa, yang pertama rasa original gurih, dan yang kedua rasa balado.
“Ide awal itu ketika saya melihat bahwa di lingkungan SMK Negeri 1 Sambi ini, ada beberapa tanaman yang memang bisa dimanfaatkan untuk menjadi produk olahan, terutama jurusan farmasi,” jelas Siti Nur Janah, Kepala Sekolah.
“Teman-teman yang membuat produk ini memang di kurikulum itu sudah ada, sekaligus untuk produk teaching factory (Tefa) sudah mulai dijual oleh anak-anak di sekitar lingkungan mereka,” lanjutnya.
Saat ini produk keripik pelepah pisang kreasi dari para siswa sudah dijual di toko maupun warung di sekitar sekolah. Diharapakan, pihak sekolah akan melakukan pengembangan agar dapat dipasarkan secara online di sosial media hingga lapak e-commerce, untuk setiap 100 gram keripik pelepah pisang dijual seharga Rp10.000.
#gedebogpisang #produkolahan #siswafarmasi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.